Bupati Muratara Devi Suhartono menjelaskan, ibu hamil yang bernama Tika itu ternyata rutin melakukan pemeriksaan di Puskesmas Pauh.
Bahkan, katanya, pihak puskesmas sudah sempat menyarankan agar pasien itu dilakukan persalinan di rumah sakit karena mengalami risiko tinggi (risti).
Hanya saja, Herman pun mempertanyakan pihak Puskesmas yang tidak langsung merujuk pasien ke rumah sakit untuk melakukan persalinan.
"Saya juga titipkan pertanyaan untuk investigasi kenapa saat itu tidak dibawa langsung ke RS," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus kematian Tika menuai sorotan banyak pihak. Hal itu setelah suami Tika, Lika Santosa, mengunggah rasa kecewanya terhadap pelayanan Puskesmas Pauh.
“Kejadian malam 9 Mei 2023, Tika istri awak nak melahirkan masuk Puskesmas Pauh jam 10 lewat. Jam 1 setengah istri awak pecah air ketuban sampai jam 2 belum jugo (juga) lahir, jam 3 belum jugo lahir, jam 3 lewat bidan ngomong dio nak tido dulu (dia bilang mau tidur dulu),” tulis Lika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.