Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ibu Hamil Meninggal Diduga Ditelantarkan Nakes, Gubernur Sumsel Bentuk Tim Khusus

Kompas.com - 31/05/2023, 16:34 WIB
Aji YK Putra,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru beri waktu satu pekan untuk tim investigasi untuk mengusut kasus ibu hamil yang meninggal diduga ditelantarkan oleh nakes di Puskesmas Pauh, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Herman juga mengaku telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) khusus untuk membentuk tim tersebut.

Tim itu dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Trisnawarman, serta Wakilnya Dirut Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang dr Siti Khalimah, serta Direktur RS Siti Fatimah Palembang dr Syamsuddin Isaac Suryamanggala.

Baca juga: Viral Curhatan Warganet Soal Gubernur Sumsel Datang Shalat Id Terlambat, Ribuan Warga Palembang Menunggu Berjam-jam

“Inspektorat, Biro Hukum, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPA) Sumsel juga dilibatkan. Saya beri waktu satu minggu tim bekerja secara komprehensif untuk mengungkap kejadian ini,” kata Herman, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Soal 3 Nakes yang Dituduh Telantarkan Ibu Hamil Saat Persalinan, Ini Penjelasan Dinkes Muratara

Nantinya, setelah hasil investigasi itu keluar, Herman meminta kepada Bupati Muratara Devi Suhartoni untuk memberikan sanksi tegas jika ditemukan ada kesalahan dari nakes.

Namun, saat ini ia meminta seluruh pihak untuk tidak mengambil kesimpulan apa pun sebelum hasil investigasi didapatkan.

“Jangan karena individu tertentu, nama nakes tercoreng,”ujarnya.

Baca juga: Bupati Muratara Pastikan Usut Kasus Ibu Hamil Meninggal Diduga Ditelantarkan Bidan

 

Penjelasan Bupati Muratara

Bupati Muratara Devi Suhartono menjelaskan, ibu hamil yang bernama Tika itu ternyata rutin melakukan pemeriksaan di Puskesmas Pauh.

Bahkan, katanya, pihak puskesmas sudah sempat menyarankan agar pasien itu dilakukan persalinan di rumah sakit karena mengalami risiko tinggi (risti).

Hanya saja, Herman pun mempertanyakan pihak Puskesmas yang tidak langsung merujuk pasien ke rumah sakit untuk melakukan persalinan.

"Saya juga titipkan pertanyaan untuk investigasi kenapa saat itu tidak dibawa langsung ke RS," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus kematian Tika menuai sorotan banyak pihak. Hal itu setelah suami Tika, Lika Santosa, mengunggah rasa kecewanya terhadap pelayanan Puskesmas Pauh.

“Kejadian malam 9 Mei 2023, Tika istri awak nak melahirkan masuk Puskesmas Pauh jam 10 lewat. Jam 1 setengah istri awak pecah air ketuban sampai jam 2 belum jugo (juga) lahir, jam 3 belum jugo lahir, jam 3 lewat bidan ngomong dio nak tido dulu (dia bilang mau tidur dulu),” tulis Lika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Regional
Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Regional
Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Regional
4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

Regional
Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com