Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Jual Pupuk Non-subsidi Tanpa Izin, 3 Orang Ditangkap, Polda Sumsel Amankan 676 Karung

Kompas.com - 24/05/2023, 20:00 WIB
Aji YK Putra,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiga orang penjual pupuk non subsidi yang berada di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba) ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Selatan lantaran tidak memiliki izin penjualan resmi.

Ketiga pelaku tersebut yakni NS dan AM ditangkap di Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin dengan barang bukti sebanyak 376 karung pupuk dengan berat total 18,8 ton.

Lalu, tersangka MF ditangkap di kawasan Sungai Lilin, Kabupaten Muba dengan barang bukti 300 karung pupuk seberat 13 ton.

Baca juga: Keluh Kesah Petani Jeruk dan Rumput Gajah di Kota Batu Tak Dapat Alokasi Pupuk Bersubsidi

Kepala Subdit (Kasubdit) 1 Indagsi, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel AKBP Bagus Surya Wibowo mengatakan, pupuk tersebut didatangkan para pelaku dari Gresik, Jawa Timur.

Lalu, kata Bagus, sasarannya para pelaku adalah para petani di musim tanam. Praktik ilegal itu dilakukan sejak awal tahun 2023. 

Baca juga: Keluh Kesah Petani Jeruk dan Rumput Gajah di Kota Batu Tak Dapat Alokasi Pupuk Bersubsidi

“Dari hasil penyidikan diketahui bahwa pupuk yang mereka jual ilegal karena tidak disertai izin edar dari Kementerian Pertanian,” kata Bagus, Rabu (24/5/2023).

Para pelaku terancam dijerat dengan Pasal 122 Jo Pasal 73 Undang-Undang RI nomor 22 tahun 2019 tentang sistem budidaya pertanian berkelanjutan dengan hukuman penjara maksimal 6 tahun dan denda paling banyak Rp 3 miliar.

 

Sementara itu, Kepala Seksi Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumatera Selatan Syarif Fathony menambahkan, praktik penjualan pupuk ilegal ini memang rentan terjadi apalagi perbedaan harga subsidi dan non subsidi sangat jauh.

Untuk harga pupuk subsidi, sekitar Rp 2.250 per kg sementara pupuk non subsidi sekitar Rp 10.000 per kilogram.

“Sementara tersangka menjualnya Rp 8.000 per kilogram,” ujarnya.

Selain itu, Syarif juga meminta para petani yang telah membeli pupuk kepada pelaku agar segera melapor bila mengalami kegagalan dalam masa panen.

Menurutnya komposisi pupuk ilegal tersebut berpotensi merugikan petani dan produktivitas lahan. 

“Komposisi pupuk ini tidak sesuai dan bisa membuat produktivitas lahan menurun. Kami masih menunggu laporan apakah ada petani yang dirugikan akibat praktik ini,” kata dia.

Syarif juga menjelaskan, maraknya peredaran pupuk ilegal dipicu pengetatan soal penyaluran pupuk bersubsidi. 

Saat ini penyaluran pupuk subsidi harus melalui program E-Alokasi dan lahan pertanian. Bila tidak termasuk dalam aplikasi tersebut, maka pupuk tidak akan disalurkan.

“Hal inilah yang dimanfaatkan para oknum penjual,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Regional
Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Regional
Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Regional
Gelar Aksi 'May Day', Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Gelar Aksi "May Day", Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Regional
Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Regional
Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Regional
Eks Wali Kota Semarang Akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Eks Wali Kota Semarang Akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Regional
Kebakaran Gudang BBM di Lampung, Api Sempat Menyambar Mobil Pemadam

Kebakaran Gudang BBM di Lampung, Api Sempat Menyambar Mobil Pemadam

Regional
Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos

Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos

Regional
Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Regional
Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Regional
Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Regional
Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com