Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Eks Anggota KNPB Maybrat yang Kembali ke NKRI: Kami Memikirkan Anak Istri

Kompas.com - 24/05/2023, 15:43 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SORONG, KOMPAS.com- Salah satu eks anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Maybrat, Papua Barat menjelaskan alasannya keluar dari KNPB dan kembali pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selama menjadi anggota KNPB, dia harus bergerilya di hutan untuk menghindari kejaran aparat.

Baca juga: 3 Pimpinan dan 10 Anggota KNPB Maybrat Menyatakan Diri Kembali ke NKRI

Sehingga nasib anak dan istri mereka tidak ada kejelasan.

"Saya dan teman-teman keluar dari KNPB karena kami memikirkan nasib anak istri," kata Yohanes Muuk yang sebelumnya menjadi Sekretaris KNPB Sektor Tinggimana di Korem 181/Praja Vira Tama, Selasa (23/5/2023), seperti dikutip dari Tribun Sorong.

Hidup dalam ketakutan

Menurutnya, selama hidup bergerilya di hutan, Yohanes Muuk dan teman-temannya merasa takut, terteror, dan tidak bebas.

Sebagai seorang suami dan ayah, Yohanes tidak ingin nasib anak dan istrinya tidak jelas.

"Kami keluar dari KNPB karena mau dukung pemerintah bangun daerah dan istri kami bisa dapat layanan dasar," katanya.

Baca juga: Gobay Diduga Jual Senpi ke KKB Papua, Polisi Sebut Pernah Ditangkap pada 2014 dan Aktif di KNPB

Dia berharap setelah keputusan itu, kehidupannya pun berubah menjadi lebih baik.

"Saya berharap dengan kembalinya ke NKRI bisa hidup aman dan nyaman bersama keluarga di Maybrat," katanya.

10 anggota dan 3 pimpinan keluar dari KNPB

Sebelumnya, sebanyak 10 anggota dan tiga pimpinan KNPB Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya menyatakan bergabung kembali dengan NKRI.

Mereka mendatangi Korem dan diterima langsung oleh Danrem 181/Praja Vira Tama (PVT) Sorong, Papua Barat Daya.

"Jadi mereka ini datang dengan kerendahan hati. Mereka datang dengan kesadaran diri. Ada tiga sektor yaitu sektor Aimas, sektor Tikimana Aifat Timur Jauh dan sektor Siwa Aifat Timur," kata Komandan Korem 181/PVT Brigjen TNI Juniras Lumbantoruan di Makorem, Senin (23/5/2023).

Juniras menjelaskan, mereka keluar ingin membangun negeri bersama Pemda.

"Mereka sadar selama ini tergabung dalam organisasi terlarang dan menghambat pembangunan di Maybrat," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Sorong, Maichel | Editor: Farid Assifa)

Artikel ini telah tayang di Tribunsorong.com dengan judul Kisah Eks Anggota KNPB Maybrat Gerilya di Hutan Hindari Kejaran, Selalu Kepikiran Nasib Anak Istri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Pelajar Tewas setelah Motornya Menabrak Pohon di TTU

Seorang Pelajar Tewas setelah Motornya Menabrak Pohon di TTU

Regional
Kades Brebes Korupsi Dana Desa Rp 977 Juta, Judi 'Online' Jadi Modusnya

Kades Brebes Korupsi Dana Desa Rp 977 Juta, Judi "Online" Jadi Modusnya

Regional
Cerita Ibu di Sumut Jadi Korban Penipuan hingga Rp 4 Miliar, 3 Anaknya Dijanjikan Masuk Akpol dan TNI

Cerita Ibu di Sumut Jadi Korban Penipuan hingga Rp 4 Miliar, 3 Anaknya Dijanjikan Masuk Akpol dan TNI

Regional
Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Karanganyar Mulai Dibangun

Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Karanganyar Mulai Dibangun

Regional
Razia Hotel dan Indekos di Kebumen, 17 Pasangan Tak Resmi Ditangkap, 3 di Antaranya Pelajar

Razia Hotel dan Indekos di Kebumen, 17 Pasangan Tak Resmi Ditangkap, 3 di Antaranya Pelajar

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
4 Jaringan Narkoba Ditangkap di Lampung, Barang Bukti Ratusan Kilogram Sabu

4 Jaringan Narkoba Ditangkap di Lampung, Barang Bukti Ratusan Kilogram Sabu

Regional
Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Regional
19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

Regional
Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Regional
Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Regional
Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Regional
Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Regional
Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi 'Online', 3 Pejudi Ditangkap

Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi "Online", 3 Pejudi Ditangkap

Regional
Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com