SIKKA, KOMPAS.com – Sejumlah titik ruas jalan di jalur pantai utara (pantura) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kerusakan.
Ruas jalan ini merupakan jalur penghubung beberapa kabupaten di Flores, seperti Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, dan Manggarai.
Pantauan Kompas.com, Senin (15/5/2023) pagi kerusakan paling parah terjadi di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda. Tampak badan jalan tersebut retak dan berlubang, dan talud penahan ombak roboh.
Baca juga: Rabies Makan Korban Jiwa, Bupati Sikka: Ini Sudah Luar Biasa\
Kondisi serupa juga ditemukan di Desa Kolisia B. Di beberapa titik ruas jalan sudah mulai sempit akibat terkikis ombak.
Menanggapi kondisi tersebut Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengatakan, kerusakan ruas jalan di utara Sikka akibat faktor alam.
“Ini gejala, suhu bumi naik dua derajat, es di kutub juga mencair, kemudian kita lihat ada banjir rob ditambah angin gelombang merusaki jalan-jalan rusak, termasuk jalan pantura. Ini perlu kita sadari bahwa penyebab itu alam,” ujar Roberto saat diwawancara Kompas.com, di Hotel Silvya Maumere, Senin (15/5/2023).
Robi Idong, sapaan Fransiskus Roberto Diogo mengatakan, sebagian besar ruas jalan itu merupakan kewenangan provinsi.
Baca juga: Seekor Anjing di Sikka Mati Mendadak Usai Gigit Bocah 4 Tahun
Pemerintah daerah, kata dia, akan selalu berkoordinasi dan melaporkan perkembangan kondisi ruas jalan tersebut setiap enam bulan.
Kendati demikian, Robi Idong memastikan pemprov NTT tidak berjalan sendirian.
Sebab presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan instruksi nomor 3 tahun 2023 tentang percepatan aksesibilitas jalan.
“Kita Kabupaten Sikka anggarkan Rp 50 miliar mungkin Juni 2023 penetapan supaya bisa dikerjakan beberapa ruas jalan termasuk pantura Sikka,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.