Usai membunuh korban, Husen mengambil dompet berisi uang dagangan korban sebesar Rp 7 juta.
Dia menggunakan uang itu untuk menyewa PSK dengan mengajak saksi pedagang angkringan untu
"Uang buat senang-senang. Makan, rokok, sama nyari cewek," ujarnya.
Ia mengaku memiliki dendam pribadi dengan bosnya karena sering dipukuli.
"Saya sakit hati kepada korban karena sering dipukuli. Dipukuli karena setiap ada kesalahan kecil pasti dia maen tangan, seperti pas ada pesenan galon salah kirim. Namanya orang baru mungkin salah jualin harganya, mesin RO rusak buat pengisian air," ungkap dia.
Baca juga: Husen Sempat Pesan Prostitusi Online Lewat MiChat Sebelum Mutilasi Bos Isi Ulang Air Minum Semarang
Saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Husen mengaku tak langsung menyerahkan diri usai membunuh korban dengan alasan supaya "polisi bekerja".
"Habis bunuh saya kabur ke Banjarnegara, gak langsung ke polisi karena biar polisi kerja," ucap Husen.
Warga Sambong, Punggelan, Banjarnegara ini mengaku tidak menyesal sudah memutilasi dan mengecor mayat bosnya tersebut.
"Saya sering dipukuli dan dimarahi oleh korban makanya tidak menyesal, saya siap dihukum," jelasnya.
Selama beberapa hari melarikan diri, dia bersembunyi di rumah temannya di Banjarnegara.
Dia juga sempat melarikan motor Yamaha Byson warna putih milik korban.
"Sembunyi di rumah teman karena rumah itu kosong," katanya.
Baca juga: Pulang ke Banjarnegara Usai Mutilasi dan Cor Majikannya di Semarang, Husen: Biar Polisi Kerja
Imam tahu pembunuhan tersebut setelah Husen datang ke angkringan untuk mabuk usai membunuh Irwan pada Kamis (4/5/2023) malam.
“Imam (teman angkringan) statusnya saat ini sebagai saksi akan kita dalami lagi, maksimal nanti dikenakan pasal mengetahui tindak pidana tapi tidak melaporkan,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat konferensi pers di markasnya, Rabu (10/5/2023).
Ia mengatakan walau mengetahui pembunuhan tersebut dari Husen, Imam tak berinisiatif melapor ke polisi.
Sementara itu dari Husen mengaku Imam tak pernah memasuki TKP atau terlibat pembunuhan bersamanya.
Baca juga: Tahu Bos Isi Ulang Air Dibunuh, Pedagang Angkringan di Semarang Tak Lapor Polisi, Statusnya Saksi
"Saya kasih tahu Imam habis membunuh karena ketika itu berjualan di dekat situ. Dia enggak masuk ke toko cuma saya kasih tahu saja," ujar Husen.
Husen mengatakan usai mengeksekusi korban, ia keluar dari lokasi pembunuhan menuju ke angkringan yang dijaga oleh Imam.
"Saya minum di situ sampai jam 4 pagi, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos," kata dia.
"Jumat (5/5/2023) saya masuk lagi saya mulai eksekusi lagi," tambah dia
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor : Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.