Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Guru di Pangandaran yang Diintimidasi Usai Lapor Pungli, Bagaimana Perlindungan Bagi Pelapor?

Kompas.com - 11/05/2023, 12:05 WIB
Rachmawati

Editor

Ada kebocoran informasi pengaduan?

Pegiat anti-korupsi dari Universitas Gadjah Mada, Zaenur Rohman, mengatakan intimidasi yang dialami Husein semestinya tidak terjadi kalau tidak ada kebocoran informasi.

Merujuk pada alur pengaduan di situs lapor.go.id atau sekarang SP4N-Lapor, pelapor bisa mencantumkan identitas anonim.

Lalu, pihak admin pusat yang dikelola kedeputian Pelayanan Publik di KemenPAN-RB akan meneruskan aduan itu ke instansi yang dituju atau berwenang untuk ditindaklanjuti.

Dalam kasus Husein, admin pusat diketahui 'melempar' aduan tersebut ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSD) Kabupaten Pangandaran serta Pemerintah Kabupaten Pangandaran.

Pakar administrasi negara dari Universitas Indonesia, Dian Puji Simatupang, menduga pengaduan Husein bocor di tingkat Pemkab.

Baca juga: Ridwan Kamil Satu Jam Bertemu ASN Pemkab Pangandaran, Bahas Dugaan Pungli

Dan hal ini, kata Zaenur, semestinya tidak boleh terjadi.

Sebab pengaduan publik termasuk "rahasia jabatan yang tidak boleh dibocorkan".

Untuk memperjelas benar atau tidaknya dugaan tersebut, Zaenur meminta KemenPAN-RN dan Pemkab Pangandaran untuk melakukan investigasi.

"Situs lapor.go.id harusnya aman. Kalau terjadi kebocoran harus diaudit. Temukan sumber kebocoran untuk dilakukan pembenahan," imbuh Zaenur.

"Kalau sudah ditemukan pihak yang membocorkan, harus ditegakkan peraturan disiplin ASN dan bisa dikenakan sanksi disiplin."

Tapi lebih dari itu, dia menilai Whistleblowing System yang ada di tingkat kabupaten/kota "sangat tidak menjamin perlindungan pelapor".

Selain karena implementasi aturannya tidak berjalan baik, instansi-instansi di daerah, kata Zaenur, sudah rusak.

Baca juga: Guru Husein di Pangandaran Lapor Pungli Malah Diintimidasi

"Karena terlapor bisa mengidentifikasi siapa yang lapor tanpa harus dibocorkan. Jadi ini lebih ke kultur organisasi atau instansinya."

Bagaimana menjamin identitas pelapor?

Ilustrasi pungli, korupsi, OTT.SHUTTERSTOCK/ATSTOCK PRODUCTIONS Ilustrasi pungli, korupsi, OTT.
Zaenur berkata, jika tidak ada perbaikan dalam Whistleblowing System maka dampaknya akan menyebabkan orang-orang takut untuk mengadukan atau melaporkan praktik penyelewengan.

Sementara itu, pakar administrasi negara dari Universitas Indonesia, Dian Puji Simatupang, menilai portal aduan seperti SP4N-Lapor sebaiknya dikelola oleh tim independen seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Jangan dilimpahkan kepada institusi terkait maupun lembaga pengawas internal agar tidak terjadi konflik kepentingan yakni upaya saling melindungi antar-pihak yang terlibat, kata Dian.

"Jadi ada gugus tugas sendiri. Nanti BPKP yang akan mengkroscek ke pimpinan lembaga tersebut."

"Pengawasan ASN harus terpusat, jangan terbagi-bagi. Supaya menjaga kerahasiaan dan menghindari kebocoran seperti ini."

Baca juga: Sosok Husein Guru Muda yang Mundur dari ASN Pangandaran karena Pungli, Ayah Ibunya Jadi Honorer hingga Pensiun

Masih ada ASN yang enggan melapor

Mengacu pada survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 2021, dari 1.201 ASN yang disurvei, ada 23,8% yang mengaku kecil kemungkinan untuk melapor jika terjadi penyelewengan atau korupsi.

Keengganan melapor itu alasannya beragam, mulai dari takut mendapat masalah (13,6%), proses melapor berbelit-belit (7,5%), pesimistis kalau laporannya tidak akan ditindaklanjuti (6,4%).

Adapun 47,7% responden mengaku cukup besar kemungkinan akan melapor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Regional
Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Regional
Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Regional
Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Regional
Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com