Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Kecelakaan Bus di Guci, Ini Sederet Keterangan Penumpang, Sopir, dan Saksi Mata

Kompas.com - 08/05/2023, 16:50 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Bus rombongan peziarah asal Tangerang Selatan, Banten, jatuh ke sungai di kawasan Obyek Wisata Guci, Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (7/5/2023) pagi.

Penumpang, sopir bus, dan saksi mata menceritakan detik-detik insiden yang menewaskan dua orang tersebut.

Salah satu penumpang, Herman (40), mengatakan, sebelum insiden, mesin bus dinyalakan oleh awak bus, lalu pintu ditutup. Saat itu, 40-an orang sudah berada dalam bus. 

"Saya posisi di dalam mobil, bangku nomor 4. Saya sama istri," ujarnya, Minggu.

Baca juga: Selidiki Penyebab Bus Masuk Sungai di Guci Tegal, Polisi Dalami Informasi soal Anak Kecil Mainkan Rem Tangan

Beberapa saat setelahnya, bus tiba-tiba berjalan sendiri. Bus pariwisata tersebut meluncur di jalan menurun, hingga kemudian terjun ke sungai.

"Pas dihidupin, pintu ditutup, mobil langsung turun sendiri. Sempat menghajar batu kali atau pembatas," ucapnya.

Kepanikan melanda penumpang dalam bus. Herman pun langsung merangkul istrinya dan memepetkan tubuh ke bangku penumpang.

"Orang sudah pada istigfar semua, Allahu Akbar. Panik," ungkapnya.

Baca juga: Histeris, Peziarah Asal Tangsel Langsung Istigfar dan Takbir Saat Busnya Masuk Sungai di Guci Tegal

Teriakan-teriakan penumpang terdengar oleh Muhammad Alwi, pedagang kopi keliling yang juga saksi mata kecelakaan.

Alwi menuturkan, pagi itu, dirinya melihat bus tersebut meluncur dari tempat parkir hingga jatuh ke sungai.

"Bus dari pakiran atas kemudian meluncur ke bawah dan terjun ke kali (sungai)," tuturnya, Minggu.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, bus sedang dipanasi, sebagian penumpang sudah naik, tetapi sopirnya tak berada di dalam.

Baca juga: Kesaksian Pedagang Kopi Saat Bus Peziarah Terjun ke Sungai di Guci Tegal: Meluncur dari Parkiran ke Bawah Tanpa Sopir

Sopir bus tersebut bernama Romyani. Ketika kejadian, ia berada di belakang bus untuk menunggu semua penumpang masuk.

Sebelumnya, Romyani mengaku sudah mengaktifkan rem tangan dan mengganjal ban bus.

"Waktu kejadian tadi itu, rem tangan sudah lengkap, (roda) diganjel juga sudah", jelasnya, Minggu.

Ia tak menduga bus bernomor polisi B 7260 CGA itu tiba-tiba meluncur, lalu terjun ke sungai.

Baca juga: Pengakuan Sopir, Sudah Aktifkan Rem Tangan dan Ganjal Ban Sebelum Bus Terjun ke Sungai

 

Menurut Romyani, sebelum kembali ke Tangerang Selatan, rombongan peziarah hendak menuju Pekalongan, Jateng.

Rombongan peziarah itu terbagi dalam dua bus. Sebelumnya, mereka telah mengunjungi Cirebon dan Pemalang. Mereka lantas bermalam di Guci.

"Bus baru saja dari Pemalang datang di Guci jam 9 malam," terangnya.

Romyani mengungkapkan, sepanjang perjalanan dari Tangerang Selatan, busnya tidak mengalami masalah.

Baca juga: Sopir Kaget Saat Busnya Terjun ke Sungai di Guci, Romyani Sebut Sudah Aktifkan Rem Tangan dan Ganjal Ban

Penumpang bantah ada anak yang memainkan rem tangan

Warga mengambil gambar bus yang jatuh ke dalam jurang di kawasan objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023). Satlantas Polres Tegal, kesulitan mengevakuasi bus peziarah asal Tangerang Selatan, Banten, yang jatuh ke jurang di Sungai Kaliawu dan mengakibatkan 36 luka-luka serta satu meninggal dunia karena lokasi bus berada kedalaman lima meter.ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah Warga mengambil gambar bus yang jatuh ke dalam jurang di kawasan objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023). Satlantas Polres Tegal, kesulitan mengevakuasi bus peziarah asal Tangerang Selatan, Banten, yang jatuh ke jurang di Sungai Kaliawu dan mengakibatkan 36 luka-luka serta satu meninggal dunia karena lokasi bus berada kedalaman lima meter.

Terkait kejadian ini, sempat beredar kabar yang menyebutkan bahwa kecelakaan disebabkan oleh anak-anak yang memainkan rem tangan bus.

Isu tersebut dibantah oleh Ayum (54), salah seorang korban selamat. Waktu itu, ia duduk di kursi urutan nomor dua, di belakang kursi sopir.

"Gak ada, gak ada anak kecil. Orang saya di depan, gak ada anak kecil," bebernya, Minggu, dikutip dari Tribun Jateng.

Baca juga: 5 Hasil Penyelidikan Kecelakaan Bus Peziarah yang Terjun ke Sungai di Guci Tegal

Hal serupa dituturkan Herman (42). Ia menyatakan bahwa tidak ada anak-anak yang memainkan rem tangan maupun bermain di area kemudi.

Kini, kecelakaan bus di Guci ini ditangani oleh Kepolisian Resor (Polres) Tegal. Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun menerangkan, polisi tengah menyelidiki penyebab kecelakaan.

"Penyebab masih dicari tahu, apakah kelalaian, kesengajaan, atau faktor kendaraan. Termasuk faktor kondisi karena lokasi menurun," tandasnya, Minggu.

Salah satu yang turut didalami polisi adalah dugaan adanya anak-anak yang memainkan rem tangan.

"Informasi tersebut sedang kami dalami. Apakah betul atau tidak ada anak kecil yang memainkan rem tangan. Karena bus masih di bawah belum dievakuasi masih menunggu derek untuk mengangkatnya," paparnya.

Baca juga: Bus Besar Masuk Jurang di Guci Tegal, Warga: Bus Dipanasi, Penumpang Sudah Naik, Sopir Lagi Ngopi

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor: Dita Angga Rusiana, Pythag Kurniati), TribunJateng.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com