Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Berpelukan, Ini Cerita Tragis Balita Kakak Beradik Tewas Terbakar di Sumedang, Petugas Ikut Menangis

Kompas.com - 06/05/2023, 07:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah rumah di Jalan Cadas Pangeran, Kampung Cilengser, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ludes terbakar pada Kamis (4/5/2023) malam.

Akibat kejadian tersebut, dua balita kakak beradik, Dion (3) dan Rehan (1,5) tewas.

Keduanya ditewakan tewas dalam kondisi berpelukan. Material rumah yang terbuat dari kayu membuat api cepat membesar.

"Posisinya berdekatan, bedampingan, saling berpegangan tangan, atau itu bisa dikatakan berpelukan," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno, kepada TribunJabar.id, Jumat (5/5/2023).

Baca juga: 2 Balita di Sumedang Tewas dalam Kebakaran, Damkar Bantah Mobilnya Telat Datang

Atang mengatakan, kondisi jenazah memprihatinkan dan membuat pilu.

"Prihatin, kasihan kepada keluarga. Saya pun ikut menangis," kata Atang.

Polisi menduga api berawal dari korsleting listrik karena listrik di rumah tersebut sempat padam sebelum menyala lagi.

Ketika padam untuk keduakalinya, ada percikan api dan percikan itu kemudian menimbulkan api yang membakar rumah.

"Itu baru dugaan sementara. Tim Reskrim Polres Sumedang masih menyelidiki," kata Kapolsek Sumedang Selatan, Kompol Darli di lokasi kejadian.

Rumah tersebut dihuni enam orang. Nenek, ibu dan empat anaknya. Dua anak selamat, sementara dua balita ditemukan meninggal dunia.

Baca juga: Jasad 2 Bocah Korban Kebakaran di Sumedang Ditemukan Berpelukan, Petugas Menangis, Ibu Peluk Erat Pusaranya

Abas Suherman (50), tetangga korban yang membuka warung di rumahnya bercerita kedua korban kerap membeli jajan

"Ya, ada jajan ke sini, siang tadi jajan, diantar ibunya. Pagi ada, siang juga ada, namanya juga jajan," ucapnya.

Rehan sang kakak sudah bisa berjalan dan jajan sendiri. Sementara sdiknya, Dion masih digendong ibunya.

"Jalan, sudah bisa jajan, mondar-mandir ke warung sini." kata

Ia mengatakan ibu korban dan san nenek, Titin (58) sangat sayang kepada kedua korban.

"Anak-anak itu tinggal sama ibunya dan neneknya. Ayahnya pulang ke orang tuanya, pisah ranjang," kata Abas.

Baca juga: Sempat Terputus akibat Longsor, Akses Jalan Sumedang-Malangbong Sudah Bisa Dilalui Rabu Pagi

Ia bercerita saat kejadian sempat mendengar teriakan dari rumah korban.

"Saya dengar teriakan. Saya keluar, sudah ada penghuni rumah empat orang. Dua orang tertinggal di dalam. Mau diselamatkan sudah tak mungkin karena api terlalu besar," kata Abas.

"Enggak bisa evakuasi (korban yang meninggal dunia), warga kesulitan untuk menyelamatkan. Ibunya juga mau memaksa menerjang api, tapi ditolong sama warga agar tidak celaka," kata Abas

Sang ibu peluk erat kuburan sang anak

Kedua jenazaj dimakamkan di di Tempat Pemakaman Umum Sukatani di Kampung Cilengsar RT 04/01, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan pada Jumat (5/5/2023).

Pemakaman jasad kedua anak ini terbilang alot karena pihak ayah dan pihak ibu berkeinginan keduanya dimakamkan di tempat yang berbeda.

Ayahnya ingin di kawasan Sumedang Kota, sementara ibunya ingin di Cadas Pangeran.

"Berkat negosiasi oleh pihak desa dan pihak kecamatan, akhirnya keluarga ayah anak ini menerima dan mempersilakan untuk dimakamkan di Cadas Pangeran," kata Kades Ciherang, Nana Suarsana, di lokasi pemakaman.

Baca juga: Mercedes Benz Terbakar di Tol Cisumdawu Sumedang, Niat Silaturahmi ke Garut Tertunda

Ketika ratusan warga mulai berangsur pergi, ibu kedua anak itu, Mela Andriani (27), masih bertahan di kuburan.

Dia memeluk erat kuburan anaknya itu. Pelukan erat dan rasa kehilangan yang mendalam membuatnya akhirnya pingsan.

Damkar bantah mobilnya telat datang

Sementara itu Sekretaris Satpol PP, Linmas, dan Damkar Kabupaten Sumedang Deni Hanafiah mengaku menerima informasi kebakaran tersebut pukul 20.30 WIB.

"Tim kami tiba di lokasi pukul 20.40, atau sepuluh menit setelah menerima laporan," ujar Deni kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Jumat (5/5/2023) sore.

Deni menuturkan, sebelum kejadian kebakaran, di lokasi lain, tepatnya di wilayah Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong, terjadi longsor.

Baca juga: 2 Korban Tak Sadarkan Diri usai Motor yang Ditumpangi Jatuh ke Jurang di Sumedang, Dievakuasi ke Rumah Sakit

Tim Damkar, melakukan pembersihan material longsor tersebut menggunakan 2 unit mobil Damkar dari UPTD Conggeang dan UPTD Tanjungsari.

Deni menegaskan, tidak benar jika ada informasi bahwa mobil Damkar terlambat datang ke lokasi kejadian.

"Sebelum kejadian itu, mobil damkar kami (UPT Tanjungsari) sempat melintasi lokasi kebakaran. Tapi saat melintas itu belum terjadi kebakaran, 10 menit berselang kami menerima laporan kebakaran itu dan langsung menuju lokasi. Jadi tidak benar itu (terlambat datang)," tutur Deni.

Deni juga membantah jika unit kendaraan milik Damkar rusak.

"Gak bener tuh, mobil UPTD Kota selama 6 bulan mogok. Di bulan Desember 2022, semua unit di tiap UPTD pernah diperbaiki. Cuma itu mobil tua (Keluaran termuda 2015, unit Darmaraja), plus mobilitas tinggi memang kadang suka ngadat, tapi gak bener kalau dibilang mogok 6 bulan," ujar Deni.

Baca juga: Motor Masuk Jurang di Cadas Pangeran Sumedang, 2 Korban Kritis

Deni mengatakan, terkait penyebab kebakaran, dugaan sementara akibat korsleting listrik. Rumah tersebut milik Titin (58) dan Akay (almarhum).

"Dugaan penyebab kebakaran akibat korsleting listrik," sebut Deni.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aam Aminullah | Editor : Reni Susanti), TribunJabar.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com