MATARAM, KOMPAS.com - Sejumlah kontraktor (rekanan) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendatangi Pendopo Gubernur NTB untuk menemui Gubernur Zulkieflimansyah, Rabu (3/5/2023).
Mereka juga ingin menggembok dan memasang garis polisi pada mobil dinas Gubernur NTB.
Para kontraktor itu mengaku terpaksa melakukan itu karena Pemprov NTB tak kunjung membayar utang proyek.
Mereka mendatangi Pendopo Gubernur NTB bertepatan dengan momen Halal Bihalal yang digelar Pemprov NTB.
Baca juga: Kadis ESDM Tersangka Korupsi, Gubernur NTB: Saya Dengar Tidak Memperkaya Diri...
Dua orang yang mengaku kontraktor rekanan Pemprov NTB, Ahmad Amrullah bersama Rahamtullah Jayadi tiba di Pendopo Gubernur NTB sekira pukul 11.05 Wita. Amrullah membawa gembok dan police line.
Setibanya di Pendopo Gubernur NTB, Amrullah dan sejumlah rekannya mencari mobil dinas milik Zulkieflimansyah. Namun, mobil Gubernur tak ada di tempat.
Setelah tak menemukan mobil dinas Gubernur NTB, mereka kemudian menyambangi Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Namun, di Kantor BPKAD mereka juga tidak menemukan Kepala BPKAD Samsul Rizal.
"Saya tadi di Pendopo, saya mau gembok dan segel mobil dinas Gubernur. Giliran proyek selesai dan belum dia bayar, kok kontraktor saja yang disalahkan. Sekarang kita bereaksi," kata Amrullah menjelaskan melalui sambungan telepon, Jumat (5/5/2023)
Amrullah menceritakan, pihaknya bersama sejumlah rekannya telah mengingatkan Zulkieflimansyah agar memprioritaskan pembayaran utang kepada para kontraktor yang telah menyelesaikan pekerjaan.
Namun, hingga hari ini, Amrullah mengaku belum ada kepastian yang diberikan Pemprov NTB.
"Event-event internasional saja yang diurus, tapi soal kewajiban membayar utang ke kontraktor ini diam. Gubernur seharusnya mengayomi rakyat, jangan zalim. Fokus bayar utang saja. Saya mau gembok mobil dinas, ini kan dari pajak rakyat juga, hak kita," imbuhnya.
Upaya menggembok dan menyegel mobil dinas Gubernur NTB dinilainya jadi upaya terakhir karena selama ini tuntutan mereka tak pernah digubris.
"Pemprov NTB ini terlalu banyak utang, banyak janji, dan kontraktor saja yang dizalimi. Saya mau gembok mobilnya, biar dia diam menyelesaikan utang. Saya mau menegakkan keadilan," ujarnya.
Ia pun menyayangkan sikap pemprov NTB yang kerap mendiskreditkan kontraktor. Seharusnya, kata dia, Pemprov NTB fokus untuk menyelesaikan utang.
Ia pun menantang pemprov NTB untuk mendatangi aparat penegak hukum (APH) sebagai pihak ketiga agar jelas duduk perkaranya.