Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siswa SD di Pedalaman Sikka NTT, Jalan Kaki 3 Km Lewati Hutan demi Sekolah

Kompas.com - 02/05/2023, 16:19 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com – Saban hari, puluhan siswa sekolah dasar (SD) di Dusun Lewomudat, Desa Waipaar, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus menempuh perjalanan sejauh tiga kilometer menuju sekolah.

Mereka melewati jalanan mendaki dan terjal di tengah hutan. Saat musim hujan, para siswa kesulitan. Sebab, selain jalanannya licin, mereka harus melintasi sungai Tilu Ping yang lebarnya sekitar 30 meter.

Jika sungai ini banjir, mereka terpaksa memilih untuk tidak ke sekolah.

Baca juga: Romo Asal Flores Serahkan Lipa Prenggi Sikka dan Topi Songke Manggarai untuk Paus Fransiskus

“Ini sudah sering kami alami, kalau hujan terus kami tidak ke sekolah takut terseret banjir di Tilu Ping,” ucap Stefanus Nong Roni (11) siswa kelas V SD Negeri Kolit, Selasa (2/5/2023).

Hal serupa diungkapkan Maria Noviana Male. Maria mengeluh karena sudah belasan tahun tidak menikmati akses jalan yang layak. Apalagi hampir setiap hari mereka harus berjalan kaki menuju sekolah.

Baca juga: Siswa di Sikka NTT Harus Menyeberangi Sungai untuk Bisa Bersekolah

Belum lagi ketiadaan jembatan penghubung di sungai Tilu Ping membuat mereka kesulitan saat musim hujan.

“Kami berharap agar Presiden Jokowi bisa membantu membangun jalan dan jembatan ke kampung kami,” pinta keduanya.

Orangtua cemas

Maria Oncilia, salah satu orangtua siswa SDN Kolit mengaku cemas dengan kondisi yang dialami para siswa di kampungnya.

Hampir setiap hari ia harus mengantar anaknya hingga ke sungai Tilu Ping. Setelah memastikan keadaan sungai aman untuk dilewati, maka ia kembali ke rumah.

“Nanti kalau mereka pulang sekolah kami ke sungai lagi untuk jemput mereka. Setiap hari seperti ini, jalan ke kampung ini juga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat,” ucapnya.

Ketiadan infrastruktur yang memadai juga membuat warga kampung kesulitan untuk menjual hasil komoditi ke kota Maumere. Belum lagi jika ada warga yang sakit, mereka harus menggotong sejauh tiga kilometer.

Oncilia berharap, pemerintah bisa membangun jalan dan jembatan menuju kampung mereka.

Lazarus Pala, guru SDN Kolit menyebut, ada 43 siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah itu. 11 di antaranya merupakan siswa asal Dusun Lewomudat, Desa Waipaar, yang setiap hari berjalan kaki tiga kilometer.

“Kesulitan akses ini membuat siswa dari Dusun Lewomudat sering terlambat masuk sekolah. Tetapi para guru di sini memakluminya karena mereka harus menempuh perjalanan jauh,” kata Lazarus.

Baca juga: Oknum TNI Diduga Pukul 4 Siswa di NTT, Bermula Korban Ribut Saat Upacara Penurunan Bendera

Pihaknya selalu mengimbau kepada orangtua agar tidak membiarkan anaknya menyeberang sungai sendirian saat hendak ke sekolah.

Lazarus menerangkan, SDN Kolit berdiri pada 2014. Hingga saat ini, sekolah itu baru mempunyai empat ruang kelas. Namun, kondisinya sudah bocor. Tak jarang hampir setiap kali hujan air masuk ke ruangan kelas. Belum lagi ketiadaan akses internet.

Meski begitu, ia berharap pemerintah Kabupaten Sikka memperhatikan siswa yang setiap hari jalan kaki dan menyeberang sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com