Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 7,3 di Kepulauan Mentawai Dirasakan di 7 Kota-Kabupaten, Ini Lokasinya

Kompas.com - 25/04/2023, 07:12 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Gempa bumi berskala magnitudo 7,3 terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (25/4/2023) pada pukul 03.00 WIB.

Dalam rilis dari Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, guncangan gempa bumi yang berpusat di 0.93 Lintang Selatan dan 98.39 Bujur Timur pada kedalaman 84 kilometer itu dirasakan di tujuh wilayah kabupaten/kota.

Hal itu sebagaimana menurut laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per pukul 05.20 WIB.

Adapun laporan yang pertama, dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang menjadi lokasi paling dekat pusat gempa bumi, bahwa guncangan kuat dirasakan oleh selama 3-5 detik sehingga menyebabkan masyarakat panik dan keluar rumah.

Baca juga: Sejumlah Gempa Susulan Terjadi Pasca Gempa 7,3 di Mentawai

"Sebagian besar warga Kecamatan Siberut Barat, Kecamatan Siberut Barat Daya dan Kecamatan Siberut Utara mengungsi ke lokasi aman di dataran yang lebih tinggi dari perairan. Pada saat kejadian gempa bumi, hujan turun sangat lebat dan arus listrik padam," kata Abdul, Selasa.

Sementara, sampai saat ini, tim BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai terus melakukan monitoring.

Selanjutnya dari Kota Padang, guncangan gempa bumi dirasakan kuat selama kurang lebih 30 detik.

Dinding berderik, lampu gantung bergoyang dan beberapa benda yang berada di atas meja ada yang jatuh.

Masyarakat sempat merasa panik dan keluar rumah, namun cukup terkendali. Saai ini, sebagian masyarakat ada yang memilih mengungsi menjauhi laut.

Hingga pukul 03.59 WIB, tidak terlihat adanya kondisi tidak normal air laut dan belum terpantau adanya kerusakan bangunan.

Saat ini, bersama tim BPBD setempat terus melakukan asesmen dan monitoring di lapangan.

Kemudian dari Kabupaten Pasaman Barat juga melaporkan adanya guncangan kuat selama 3-5 detik pada saat terjadi gempa bumi.

"Akan tetapi hal itu tidak membuat masyarakat panik dan kondisi terpantau aman terkendali. Sementara itu BPBD Kabuaten Pasaman Barat sedang melalukan monitoring di lapangan," ujar dia.

Adapun situasi berbeda dilaporkan dari dan Kabupaten Padang Pariaman, masyarakat di sana sempat panik dan keluar rumah setelah merasakan guncangan gempa bumi selama 3-5 detik. BPBD Kabupaten Padang Pariaman masih melalukan monitoring.

Hal serupa juga dialami masyarakat di Kabupaten Agam. Guncangan gempabumi dirasakan kuat selama 3-5 detik dan membuat masyarakat panik dan keluar rumah.

Sebagian warga di Nagari Tiku Selatan dan Nagari Tiku V Jorong di Kecamatan Tanjung Mutiara memilih mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Sampai saat ini BPBD Kabupaten Agam terus melakukan monitoring lapangan.

Berikutnya, guncangan gempa bumi dirasakan kuat selama 3-5 detik di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

Baca juga: Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa M 7,3 Mentawai Berakhir

Hal itu membuat masyarakat di Kota Teluk Dalam mengungsi ke lokasi yang aman sesuai rekomendasi BPBD Kabupaten Nias Selatan.

Dari hasil pantauan di Pelabuhan Teluk Dalam, air sempat surut dan tidak normal seperti biasa. Sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan dan tim BPBD Kabupaten Nias Selatan terus melalukan asesmen dan meminta masyaralat tetap waspada.

Wilayah terakhir yang merasakan guncangan gempabumi adalah Kota Gunung Sitoli, Sumatera Utara.

"Masyarakat di sana panik dan keluar rumah setelah merasakan guncangan selama 10-15 detik, namun tidak ada yang mengungsi. BPBD Kota Gunung Sitoli melakukam monitorinh lapangan sambil memberikan imbauan kepada masyarakat setempat," ujar dia.

 

Peringatan tsunami berakhir

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan informasi peringatan dini terkait potensi gelombang tsunami atas gempabumi M 7,3 dari lepas pantai sebelah barat Sumatera Barat.

Akan tetapi peringatan tsunami itu kemudian berakhir pada pukul 05.17 WIB.

Sementara itu, BMKG juga mencatat adanya gempabumi susulan berskala magnitudo 5 yang berpusat di 0.88 LS dan 98.52 BT pada kedalaman 12 kilometer.

Gempa bumi susulan itu terjadi pada pukul 05.19 WIB atau selang dua jam setelah gempa sebelumnya.

Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempa bumi, maka BNPB mengajak masyarakat agar tidak perlu panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempabumi susulan.

"Peringatan dini gempa bumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi 'alarm' apabila terjadi gempa bumi," ujar dia.

Baca juga: BMKG Sebut Tsunami 11 Cm Terjadi Setelah Gempa Mentawai

BNPB juga mengimbau agar masyarakat dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya.

Di samping itu, bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.

Khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, perhatikan apabila terjadi gempabumi yang berlangsung lebih dari 30 detik, maka diharapkan untuk segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terajadinya tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com