Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Residivis di Kupang Mengaku Mencuri Sekotak Perhiasan Emas Setelah 4 Jam Diinterogasi

Kompas.com - 18/04/2023, 13:20 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kupang Kota menangkap seorang pria berinisial JGRE alias James (31).

Pria asal Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu ditangkap karena mencuri satu kotak yang berisi sejumlah perhiasan emas.

"Kita tangkap pelaku ini di rumahnya, tadi malam sekitar pukul 21.30 Wita," kata Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota Komisaris Besar (Kombes) Rishian Krisna kepada Kompas.com, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Pinggir Kali di Kabupaten Kupang

Menurut Krisna, pelaku mencuri sekotak perhiasan emas di rumah kosong yang terletak di Jalan Putun RT 003 RW 006 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Krisna mengatakan, penangkapan ini berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/321/IV/2023 SPK Resta Kupang Kota tanggal 17 April 2023 yang dilaporkan ibu Naomi Bandelina Djobo.

Baca juga: Seorang Jemaat Wanita di Kupang Dianiaya Pendeta Pembantu saat Ibadah

Setelah menerima laporan itu, petugas dari Sub Unit 2 Jatanras Polresta Kupang Kota langsung menuju ke tempat kejadian perkara, menggali keterangan korban dan para saksi.

Dari hasil pengembangan, Sub Unit 2 Jatanras Polresta Kupang Kota menuju ke rumah pelaku.

"Pada mulanya saat dilakukan interogasi, James mengaku tidak mengetahui soal pencurian tersebut," kata Krisna.

Namun, setelah empat jam diinterogasi, pelaku akhirnya mengakui bahwa telah mencuri kotak emas. Di rumah korban juga ditemukan sebagian barang bukti lainnya, yakni laptop Acer.

"James merupakan residivis kasus pencurian pada tahun 2018 dengan vonis hukuman selama 9 bulan penjara. Kasusnya pencurian dengan pemberatan," ungkap Krisna.

Sebelum beraksi, pelaku memantau rumah yang menjadi sasaran selama dua hingga tiga hari. Setelah itu, dia memastikan rumah yang menjadi target kosong.

Awalnya, pelaku berpura-pura mengetuk pintu rumah. Karena tidak ada respons dari dalam rumah, ia lantas mencongkel pintu jendela rumah kemudian menggasak barang yang ada dalamnya, termasuk sekotak emas dan laptop.

Polisi mengamankan barang bukti berupa laptop Acer berwarna hitam, sepeda motor jenis Honda Beat warna abu-abu dengan nomor polisi DH 3213 KR dan sebuah kotak perhiasan warna merah bermotif adat.

"Sementara anting-anting emas tiga pasang dan mainan rantai emas belum dilakukan penyitaan karena telah dijual pada calo emas," ungkap Krisna.

Saat ini pelaku telah diamankan di Mapolresta Kupang Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pencarian terhadap anting-anting dan mainan rantai emas yang sudah dijual ke calo emas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com