Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

37.749 KK di Sikka Terima Bantuan Cadangan Pangan, Bupati: Yang Belum Silakan Didata

Kompas.com - 14/04/2023, 16:57 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Sebanyak 37.749 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur menerima bantuan beras cadangan pangan pemerintah.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengatakan, penyaluran bantuan itu sudah berlangsung sejak Kamis (13/4/2023).

"Jumlah KK penerima manfaat sekitar 12,6 persen yang tersebar di 21 kecamatan," ujar Roberto dalam keterangannya, Jumat (14/3/2023).

Baca juga: Tambang Galian C Diduga Jadi Pemicu Banjir di Waigete, DLH Sikka: Kita Akan Panggil Kontraktor

Roberto menjelaskan, bantuan beras cadangan pangan diperuntukkan bagi KK yang sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial ( DTKS) Dinas Sosial Kabupaten Sikka.

Namun jika ada KK kurang mampu belum diakomodasi, segera didata untuk diajukan ke kementerian.

"Saya minta kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan untuk mengecek warga masyarakat yang belum terdata dalam bantuan ini," ujarnya.

Roberto menambahkan, selama proses pendataan harus sesuai prosedur yang berlaku, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan di masyarakat.

"Yang didata harus kategori tidak mampu atau setidaknya kehidupan ekonomi sama dengan para penerima manfaat," pungkasnya.

Ia berharap bantuan yang ada bisa membantu masyarakat di tengah kesulitan saat ini.

Baca juga: Belum Sempat Digunakan, Kapal Bantuan Kemensos di Sikka Dikeluhkan Rusak

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sikka Ambrosius Peter menuturkan, pemberian bantuan cadangan pangan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat. Apalagi saat ini harga beras melonjak.

Ia menambahkan bantuan itu akan diberikan selama tiga bulan, yakni April, Mei dan Juni 2023.

"Masyarakat akan menerima per bulan itu 10 kilogram selama tiga bulan. Jadi totalnya setiap KK penerima mendapatkan 30 kilogram," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com