Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang Galian C Diduga Jadi Pemicu Banjir di Waigete, DLH Sikka: Kita Akan Panggil Kontraktor

Kompas.com - 12/04/2023, 22:12 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sikka segera memanggil para kontraktor tambang galian C di bantaran kali Waigete, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Aktivitas tambang itu dinilai sebagai pemicu terjadinya banjir yang merendam rumah warga di lokasi itu.

Kepala DLH Sikka Silvester Saka mengatakan, pemanggilan itu untuk memeriksa dokumen perizinan usaha di lokasi tersebut.

"Kita akan panggil mereka besok dan pemeriksaan dokumen, apabila ditemukan melanggar kita akan tindak tegas. Kita akan bersurat ditandatangani bupati dan tembusan ke gubernur NTT agar aktivitas galian C dihentikan," ujar Silvester saat meninjau lokasi galian C di Desa Mahekelan, Kecamatan Waigete, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Bupati Sikka Minta Aktivitas Tambang Galian C di Bantaran Kali Waigete Dihentikan

Silvester menuturkan, sejumlah petugas DLH pernah turun ke lokasi tersebut pada 2021. Saat itu, mereka menemukan ada pelanggaran.

Sejumlah pengusaha melakukan aktivitas penambangan di luar kesepakatan sehingga berdampak kepada masyarakat.

Pihaknya kemudian mengeluarkan teguran tertulis dengan tembusan Bupati Sikka, Ketua DPRD Sikka serta Dinas Sumber Daya Mineral (SDM) Provinsi NTT di Kupang.

"Kami akan cek kembali, mana kontraktor yang sudah mendapat teguran dari DLH mana yang sudah penuhi dan mana yang belum. Kami akan tindak tegas sesuai dengan aturan," tandasnya.

Baca juga: Kali di Sikka Meluap Paksa Ratusan Warga Mengungsi, Kades Tuding Galian C Penyebabnya

Kali Waigete meluap

Ratusan warga Desa Mahekelan sempat mengungsi ke kantor camat setempat akibat banjir pada Rabu (12/4/2023) pagi. Banjir itu akibat luapan kali Waigete yang diduga dipicu oleh aktivitas tambang.

Kepal Desa Mahekelan Wilem Woda menuturkan, salah satu pemicu meluapnya kali Waigete akibat aktivitas penambangan galian C di sekitar bantaran kali.

Apalagi, setelah proses penggalian tidak dilakukan reklamasi. Sehingga setiap kali hujan, air dengan mudah masuk le lubang bekas galian. Ketika penuh maka air akan meluap dan merendam permukiman warga.

"Masyarakat berharap lokasi tambang itu disetop saja," katanya.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo meminta aktivitas penambangan galian C di bantaran kali Waigete, Desa Mahekelan, dihentikan.

"Kita akan tutup karena merugikan dan membahayakan bagi masyarakat. Mulai hari ini mereka tidak boleh ada aktivitas lagi," ujar Roberto saat meninjau lokasi galian C di Desa Mahekelan, Kecamatan Waigete, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com