SIKKA, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Mahekelen, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa mengungsi ke kantor camat setempat akibat banjir yang meluap dari kali Waigete, Rabu (12/4/2023) dini hari .
Kepala Desa Mahekelen Wilem Woda mengatakan, kali tersebut meluap setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu sejak Selasa (11/4/2023) pagi.
"Warga mengungsi ke kantor camat tadi subuh karena akibat banjir luapan kali Waigete. Totalnya sekitar 118 jiwa," ujar Wilem saat dihubungi, Rabu.
Baca juga: Berkah Ramadhan, Perajin Bedug di Mojokerto Banjir Pesanan: Seminggu Masuk 12 Order
Wilem berujar, hingga pukul 10.00 Wita kondisi banjir sudah mulai surut. Sejumlah warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
"Kondisi warga baik-baik saja dan semuanya sudah pulang ke rumah," ucapnya.
Wilem menuturkan, salah satu pemicu meluapnya kali Waigete akibat aktivitas penambangan galian C di sekitar bantaran kali.
Apalagi setelah proses penggalian tidak dilakukan reklamasi. Sehingga setiap kali hujan, air dengan mudah masuk le lubang bekas galian. Ketika penuh, maka air akan meluap dan merendam pemukiman warga.
Wilem menambahkan, warga sempat keluhkan aktivitas penambangan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sikka, namun belum mendapat jawaban.
Baca juga: Perkuat Mitigasi Banjir, BPBD Kota Malang Akan Pasang 7 Early Warning System Baru
Oleh sebab itu, ia berharap, dengan adanya kejadian ini aktivitas penambangan di bantaran kali Waigete dihentikan.
"Jadi masyarakat berharap lokasi tambang itu disetopkan saja," pungkas Wilem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.