Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Kasus Pelecehan Seksual Tenaga Kesehatan di Solo Dinilai Lambat, Ini Kata Polisi

Kompas.com - 11/04/2023, 15:37 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo melalukan peningkatan penyidikan kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit di Kota Solo, Jawa Tengah. Penanganan kasus itu selama ini dianggap lamban.

Kasat Reskrim Polresta Solo Kompol Agus Sunandar mengatakan, korban berinisial NI (30), yang bekerja di bagian laboratorium rumah sakit diduga mendapatkan tindak pelecehan seksual oleh atasannya, berinisial RP.

"Ada pelaporan dari salah satu pegawai laborat. Doakan, pelaku bisa segera kami tangkap," kata Kompol Agus, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Tak Kunjung Ada Tersangka Kasus Pelecehan Seksual Tenaga Kesehatan di Solo, Gibran: Nanti Saya Cek

Anggapan ini sempat diungkap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menyoroti belum ditetapkan tersangka dalam kurun waktu 3 bulan lamanya. Aduan dilayangkan pada Januari 2023 dan laporan resmi pada Maret 2023.

"Ini nanti saya cek. Nanti saya tindak lanjuti yang rumah sakitnya, sudah laporan kan. Tiga bulan lama banget itu (penetapan tersangka)," kata Gibran, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Gibran Dorong Korban Lain Pelecehan Seksual Guru Taekwondo di Solo untuk Melapor Polisi

Sebelumnya, korban melaporkan atasannya yang diduga melakukan aksi pelecehan secara verbal selama kurun waktu dua tahun.

Terduga pelaku hingga kini tak kunjung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut, dan masih berkeliaran di lingkungan kerja.

Kuasa Hukum korban, Eko Yudi Santoso mengatakan penanganan hukum terkesan lambat. Padahal berdasarkan UU Nomor 12 tahun 2022, sebenarnya cukup asesmen dokter atau visum pskiatrum dan keterangan korban untuk melakukan penuntutan.

"Terlalu lama sekali, dibandingkan kasus sebelumnya, guru taekwondo yang baru satu Minggu sudah ditangani. Ini kami menunggu waktu, dalam satu minggu ke depan. Kalau tidak ada tindak lanjut akan saya surati Pak Kapolri," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com