Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Keindahan Sabana dan Sanctuary Rusa Timor di Lereng Tambora

Kompas.com - 10/04/2023, 15:21 WIB
Junaidin,
Krisiandi

Tim Redaksi

Rusa ini menjadi satwa khas dan endemik di Gunung Tambora. Namun, keberadaan populasinya sudah menurun drastis.

Dengan upaya konservasi yang dilakukan pengelola saat ini, Deny Rahadi berharap, populasi satwa terus bertambah.

Rencananya, setelah populasinya berkembang satwa ini akan dilepas di alam bebas Gunung Tambora.

Baca juga: Laporan Owen Philips dan Bencana Kelaparan Pasca-letusan Tambora 1815

"Tanpa adanya aktivitas konservasi rusa ini akan hilang, punah dari Tambora. Anak cucu kita hanya mendengar di sini ada rusa, tapi tidak tahu rusa itu seperti apa," ungkapnya.

Selain berinteraksi dengan Rusa Timor, tiga tipe ekosistem di wilayah Taman Nasional Tambora melengkapi keindahan pusat pelestarian satwa endemik ini.

Mulai dari tipe ekosistem Sabana, hutan kering luruh daun sampai hutan hujan dataran rendah dan tinggi. Namun, 60 persennya adalah tipe ekosistem sabana.

Menurut Deny Rahadi, hal ini berkaitan langsung dengan sejarah letusan Gunung Tambora 208 tahun lalu.

Saat meletus material gunung tersebut sebagian besar tumpah ke arah selatan, sehingga suksesi areal yang tertimbun hanya berupa sabana.

Baca juga: Melihat Mata Air Hodo dan Benteng Kerajaan yang Terkubur Letusan Tambora

"Material ini batuan bentuknya, makanya sangat sulit ditumbuhi tanaman sehingga tipe ekosistemnya sabana," jelasnya.

Berdasarkan hasil geolistrik yang dilakukan ahli geologi memperkirakan bahwa ketebalan material letusan Tambora di Padang Sabana Doro Ncanga mencapai 800 meter hingga 1 kilometer.

Hal ini juga terlihat di kompleks Sanctuary Rusa Timor, yang mana dari Pos I ini jalur pendakian terus menanjak.

"Dulu kaki gunung ini rata sama dengan di Doro Ncanga. Begitu letusan material nimbun, dari Pos I itu saja jalur sudah mulai menanjak," kata Deny Rahadi.

Pemandangan laut di Teluk Saleh. Pemandangan laut di Teluk Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com