Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Keindahan Sabana dan Sanctuary Rusa Timor di Lereng Tambora

Kompas.com - 10/04/2023, 15:21 WIB
Junaidin,
Krisiandi

Tim Redaksi

Tim Kompas.com melakukan Tapak Tilas 208 Tahun Letusan Tambora untuk menelusuri jejak letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat. Nantikan persembahan tulisan berseri kami tentang dampak dahsyatnya letusan besar Tambora pada 10 April 1815.

DOMPU, KOMPAS.com - Bunyi lonceng dari kalung ternak melengking bersahutan di sekitar pintu masuk jalur pendakian Doro Ncanga.

Bunyi dengan ragam suara itu adalah penanda bagi para peternak lokal untuk mengetahui posisi ternak yang sedang dilepas liar.

Ternak-ternak ini juga tampak ditempeli cap bertuliskan abjad inisial pemiliknya, kode daerah asal, dan anting bewarna kuning.

Anting menandakan bahwa ternak tersebut telah divaksinasi dan dinyatakan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Baca juga: Mengenal 3 Kerajaan yang Terkubur Saat Tambora Meletus

Pintu masuk jalur pendakian ini diapit lahan tebu milik PT. SMS (Sumbawa Timur Maining). Dari Situs Doro Bente, hanya butuh waktu tempuh sekitar 15 menit.

Berkendara menuju tempat ini harus hati-hati, sebab tak jarang gerombolan ternak sapi dan kerbau yang menyeberang jalan.

Sanctuary Rusa Timor

Jalur Doro Ncanga merupakan jalur tercepat bagi pendaki menuju puncak Kaldera raksasa Gunung Tambora di antara empat jalur pendakian lain.

Di jalur ini, pengunjung bisa sampai di pos III dengan mengendarai sepeda motor dan dilanjutkan berjalan empat jam menuju puncak Kaldera. Sementara di jalur lain, pendaki harus jalan kaki sejak pos I. 

Selain menuju puncak, pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam Sanctuary Rusa Timor.

Pusat pelestarian salah satu satwa endemik Gunung Tambora tersebut berada di Pos I jalur pendakian Doro Ncanga.

Sabana Ndoro Ncanga di NTB. Sabana Ndoro Ncanga di NTB.
Untuk menuju tempat suaka rusa itu, harus menyusuri jalan tanah sepanjang 4,2 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dengan sepeda motor dari Pos I. 

Setelah beberapa menit berkendara melewati hamparan lahan tebu di sisi kiri dan kanan jalan, akhirnya sampai di padang rumput hijau luas yang memanjakan mata.

Tampak sekawanan ternak merumput dan berteduh di bawah pepohonan.

Ribuan batu vulkanik yang berserakan di atas padang sabana ini, seakan memberi bayangan tentang peristiwa mengerikan yang pernah terjadi di masa silam, yakni meletusnya Gunung Tambora, pada 1815.

Setelah melewati padang rumput beberapa meter, tampak Sanctuary Rusa Timor. Saat Kompas.com tiba di Sanctuary Rusa Timor, matahari masih sangat terik.

Tempat ini jauh dari hingar bingar pengunjung. Hanya ada beberapa petugas di kantor pengelola.

Baca juga: Kiamat Tambora, April 1815

"Hampir semua taman nasional memiliki sanctuary. Terlebih khusus dia punya flora dan fauna endemik. Kalau kita di sini faunanya Rusa Timor, dia satwa endemik Tambora," kata Aditiya Akbar Nauval, Staf SPTN II Pekat dan Kempo BTN Tambora.

Sebagai salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Tambora, tempat ini selain dilengkapi kantor pengelola dan mushola, juga menyediakan empat unit penginapan dengan desain mengerucut seperti rumah panggung.

Bahan bangunan yang sebagian besar dari kayu menambah kesan alami tempat penginapan tersebut.

Bagi pengunjung, cukup mengeluarkan biaya Rp 250.000 per malam untuk menikmati kelas VIP, dan Rp 200.000 untuk kelas twin atau biasa.

Pintu masuk sanctuary rusa timor. Pintu masuk sanctuary rusa timor.
Menurut Aditya, penginapan tersebut sering disewa para pendaki gunung untuk bermalam sebelum kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motor menuju Pos III jalur pendakian Doro Ncanga.

Selain itu, tak sedikit wisatawan datang menikmati atraksi Rusa Timor, mengabadikan momen perjalanan dengan latar teluk saleh, dan juga melihat langsung puncak Gunung Tambora.

"Dari tempat ini puncak Tambora bisa terlihat jelas saat cuaca cerah. Tapi sekarang suasana puncak masih tertutup oleh kabut," ungkapnya.

Sanctuary Rusa Timor berada pada ketinggian 300 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Meski di tak dapat melihat langsung puncak tambora, namun dari Sanctuary itu, bisa melihat pemandangan laut teluk saleh dengan gugusan pulau-pulau kecil.

Berinteraksi dengan Rusa

Bertemu dan berinteraksi dengan Rusa Timor di lokasi penangkaran juga menjadi pengalaman perjalanan yang menarik.

"Di sini teman-teman bisa melakukan wisata silent. Karena privasi betul, ada empat guest house, mushala, kantor pengelola dan atraksi kandang rusa seluas 2 hektare," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Tambora (BTNGT), Deny Rahadi.

Rusa di sanctuary rusa timor. Rusa di sanctuary rusa timor.
Sanctuary Rusa Timor terbagi dalam beberapa sekat untuk induk dan anakan. Hanya saja, saat ini baru dua ekor rusa betina dan satu pejantan yang dikembangbiakkan oleh pengelola.

Rusa Timor atau Cervus Timorensis adalah satu dari enam unsur yang menjadi maskot Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rusa ini menjadi satwa khas dan endemik di Gunung Tambora. Namun, keberadaan populasinya sudah menurun drastis.

Dengan upaya konservasi yang dilakukan pengelola saat ini, Deny Rahadi berharap, populasi satwa terus bertambah.

Rencananya, setelah populasinya berkembang satwa ini akan dilepas di alam bebas Gunung Tambora.

Baca juga: Laporan Owen Philips dan Bencana Kelaparan Pasca-letusan Tambora 1815

"Tanpa adanya aktivitas konservasi rusa ini akan hilang, punah dari Tambora. Anak cucu kita hanya mendengar di sini ada rusa, tapi tidak tahu rusa itu seperti apa," ungkapnya.

Selain berinteraksi dengan Rusa Timor, tiga tipe ekosistem di wilayah Taman Nasional Tambora melengkapi keindahan pusat pelestarian satwa endemik ini.

Mulai dari tipe ekosistem Sabana, hutan kering luruh daun sampai hutan hujan dataran rendah dan tinggi. Namun, 60 persennya adalah tipe ekosistem sabana.

Penginapan di sanctuary nusa timur. Penginapan di sanctuary nusa timur.
Menurut Deny Rahadi, hal ini berkaitan langsung dengan sejarah letusan Gunung Tambora 208 tahun lalu.

Saat meletus material gunung tersebut sebagian besar tumpah ke arah selatan, sehingga suksesi areal yang tertimbun hanya berupa sabana.

Baca juga: Melihat Mata Air Hodo dan Benteng Kerajaan yang Terkubur Letusan Tambora

"Material ini batuan bentuknya, makanya sangat sulit ditumbuhi tanaman sehingga tipe ekosistemnya sabana," jelasnya.

Berdasarkan hasil geolistrik yang dilakukan ahli geologi memperkirakan bahwa ketebalan material letusan Tambora di Padang Sabana Doro Ncanga mencapai 800 meter hingga 1 kilometer.

Hal ini juga terlihat di kompleks Sanctuary Rusa Timor, yang mana dari Pos I ini jalur pendakian terus menanjak.

"Dulu kaki gunung ini rata sama dengan di Doro Ncanga. Begitu letusan material nimbun, dari Pos I itu saja jalur sudah mulai menanjak," kata Deny Rahadi.

Pemandangan laut di Teluk Saleh. Pemandangan laut di Teluk Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com