Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan Buruh Migran Ilegal di Arab Saudi, Harus Dipenjara demi Bisa Pulang

Kompas.com - 05/04/2023, 16:11 WIB
Hadi Maulana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Untuk menjalankan rencana pelarian diri ini, yang akan dijalankan menjelang akhir 2021, Awe mengaku kembali menerima pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan.

Selama tiga hari bekerja di tempat baru, Awe mendapatkan kesempatan menghubungi anak majikannya yang merupakan polisi.

Dari komunikasi ini, polisi akhirnya mendatangi kediaman majikan Awe bekerja, dan langsung mengamankannya.

Namun sebelum dibawa ke kantor polisi, Awe juga menuturkan polisi juga telah mengamankan dua temannya di dua lokasi berbeda.

Baca juga: Pengiriman 3 TKI Ilegal ke Malaysia via Riau Digagalkan, 1 Pelaku Ditangkap

Setelah tiga hari berada di tahanan kantor kepolisian setempat, Awe kemudian dipindahkan menuju Rumah Tahanan (Rutan).

Di sini ia mengakui bahwa banyak tahanan merupakan pekerja asal Indonesia, yang juga kurang mendapat perhatian dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

“Kondisi sel sempit, kotor, dan baunya itu sangat menyengat. Banyak orang Indonesia di sana yang merupakan pekerja. Orang Indonesia terkenal karena masa penahanannya pasti lama. Bahkan beberapa sipir sempat bercanda, kalau dijemput oleh pemerintah pasti mereka akan keluar,” ungkap Awe.

Selama 20 hari menjalani status sebagai tahanan, Awe dan dua temannya akhirnya dijemput oleh KBRI Jeddah.

Ketiga orang ini kemudian dibawa untuk menunggu waktu kepulangan bersama 188 PMI non-prosedural di Arab Saudi.

Awe menjelaskan, mengalami kejadian ini hanya dalam waktu sembilan bulan, setelah menerima tawaran dari perusahaan penyalur tenaga kerja yang berada di Indonesia.

Baca juga: Safe Migran Batam Dituding Jadi Penampungan TKI Ilegal, Polisi Telusuri Kisruh Tersebut

Alasannya, dalam perjalanan mencari penghasilan, Awe kerap mendapat perlakuan tidak manusiawi dari perusahaan penyalur di Arab, dan tidak pernah menerima gaji.

“Saya kan ke sana memang niatnya mencari nafkah bagi keluarga. Kalau sudah seperti itu, buat apa saya bertahan di sana. Walau jalan untuk kembali itu berat, namun saya harus lalui itu untuk selamat,” kata Awe.

Setelah selamat menjadi salah satu korban perdagangan manusia ini, Awe sendiri juga mengingatkan agar para calon buruh migran tidak langsung terpedaya akan tawaran yang diberikan oleh perusahaan penyalur.

“Saya mungkin termasuk orang beruntung, kalau tidak ada bantuan dari anak majikan saya, mungkin saya tidak tahu jadi apa saya hingga saat ini,” pungkas Awe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com