Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Nakes di Labuan Bajo Perangi Tengkes, Dilatih di "Stunting Center" dan Terjun Melawan Mitos

Kompas.com - 03/04/2023, 06:00 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sejak tahun 2019 silam, pemerintah pusat menetapkan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai salah satu daerah pariwisata super prioritas (DPSP).

Melansir laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, pemerintah melakukan upaya transformasi sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025.

Baca juga: Kisah Pasangan Muda di Surabaya, Awalnya Tak Sadar Buah Hatinya Stunting

Presiden Joko Widodo juga turun langsung mengawal dan memastikan transformasi Labuan Bajo berjalan dengan baik dan mendatangkan manfaat bagi rakyat dan negara.

Jokowi memberikan tujuh arahan yakni mengenai penataan kawasan, peningkatan infrastruktur, penyiapan sumber daya manusia (SDM), penanganan sampah, ketersediaan air baku, keamanan wisatawan, hingga promosi terintegrasi.

Tidak sedikit anggaran dikucurkan untuk pembenahan infrastruktur pendukung pariwisata Labuan Bajo agar bisa menarik wisatawan dalam dan luar negeri.

Penataan kawasan Labuan Bajo menyasar lima zona di Waterfront City. Termasuk juga menata kampung-kampung hingga pengembangan homestay.

Baca juga: Kisah Mengapa Banyak Komodo di Labuan Bajo

Di balik "gemerlapnya" Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas, ada kisah-kisah sejumlah tenaga kesehatan yang berjuang memberantas tengkes atau stunting di wilayah tersebut.

Salah satunya Caecilia Tyas Wurina (39), seorang petugas di Puskesmas Labuan Bajo. Ia merupakan seorang pengelola program gizi yang telah berkecimpung sejak 2018.

Namun, Rina, sapaan akrabnya, telah bertugas di Labuan Bajo sejak 11 tahun silam.

Mulai tahun 2020, Rina menjadi bagian dari Yayasan 1000 Days Fund, yang membawahi Stunting Center of Excellence di Puskesmas Labuan Bajo.

Foto: Para Nakes mengikuti pelatihan di Stunting Center of Excellence Labuan Bajo dilatih oleh Yah 1000 Days FundDokumen Puskesmas Labuan Bajo Foto: Para Nakes mengikuti pelatihan di Stunting Center of Excellence Labuan Bajo dilatih oleh Yah 1000 Days Fund

Pelatihan khusus

Rina menjelaskan, di Stunting Center of Excellence, para tenaga kesehatan dari semua Puskesmas di Manggarai Barat mendapatkan pelatihan bagaimana menangani tengkes atau stunting.

Pelatihan itu merupakan kerja sama Yayasan 1000 Days Fund dengan dinas kesehatan dan Puskesmas.

"Kerja sama itu didasarkan pada kebutuhan pengetahuan dan skill yang terus di-update. Pelatihan melibatkan para nakes di Puskesmas seluruh Manggarai Barat, 22 Puskesmas. Kemudian juga para bidan desa yang bertugas di Pustu dan Poskesdes," tutur Rina kepada Kompas.com di Labuan Bajo, Jumat (29/3/2023).

Baca juga: Atasi Stunting, Pemkab Nunukan Kucurkan APBD Bantuan Makanan Bergizi

Ia menyebutkan, di Stunting Center of Excellence, para nakes mendapatkan materi mulai dari apa itu stunting, bahaya stunting, cara mencegah stunting, hingga cara memasang poster pintar.

Selain itu, mereka juga dilatih tentang manajemen data, manajemen laktasi (menyusui), pemantauan pertumbuhan balita, manajemen kelas ibu hamil, dan konseling sederhana pada kelas Balita.

"Di Stunting Center of Excellence, para nakes belajar teori dan praktik," katanya.

Baca juga: 3.000 Balita di Magetan Menderita Stunting, Pemkab Anggarkan Rp 800 Juta untuk Beli Susu

Pelatihan-pelatihan tersebut, kata Rina, diberikan oleh tenaga dari yayasan 1.000 Days Fund yang sudah terlatih dan bersertifikat, LSM yang berkompeten di bidang tertentu.

Kemudian profesional yang bersertifikat baik nasional maupun international dan para nakes senior Puskesmas Labuan Bajo.

"Dari Puskesmas Labuan Bajo saya sendiri pernah untuk pemateri pengisian KMS," ungkapnya.

Ia mengatakan, target atau sasaran penurunan stunting itu cukup banyak.

Mulai dari remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui, dan Baduta. Sementara target komunikasi /advikasi level puskesmas yakni para kepala sekolah, guru PAUD, camat, kepala desa, tim penggerak PKK, toko agama, tokoh masyarakat, ayah balita, dan keluarga balita.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com