BANYUMAS, KOMPAS.com - Aroma rempah menyeruak ketika masuk dapur rumah Chamlani (63) di Jalan Kauman Lama, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dua wajan besar berisi penuh keong sawah berjajar di atas kompor. Asap juga terus mengepul dari kuah berwarna pekat yang mendidih.
Siang itu, Chamlani bersama istri sedang merampungkan memasak keong sawah. Keong sawah merupakan camilan khas warga Banyumas pada saat bulan Ramadhan tiba.
Pembuatannya, bumbu dan berbagai macam rempah ditumis selama satu jam dengan minyak panas terlebih dahulu.
Baca juga: Kepala Sekolah di Banyumas Kumpulkan KTP Guru-guru untuk Dukung Bakal Calon DPD
Setelah wangi, ditambahkan air hingga mendidih. Terakhir, keong beserta cangkangnya dimasukkan ke dalam kuah tersebut dan terus diaduk hingga bumbu meresap.
Proses memasak keong sawah ini memerlukan kesabaran karena memakan waktu antara empat sampai lima jam hingga siap disantap.
Cara menikmatinya pun unik. Untuk mengeluarkan daging di dalam cangkang harus diseruput atau dicungkil menggunakan tusuk gigi.
Namun, usaha tersebut akan terbayar lunas. Daging bertekstur kenyal berpadu dengan kuah bercitarasa pedas, manis, dan gurih menyatu dalam setiap gigitan.
Chamlani yang telah berjualan sejak tahun 1995 ini mengatakan, pada saat bulan Ramadhan setiap hari bisa menghabiskan lebih dari 100 kilogram keong sawah.
Baca juga: Hendak Perang Sarung, Sekelompok Remaja Digelandang ke Polsek Kembaran Banyumas
"Hari biasa tetap membuat, tapi paling hanya 10 kilogram. Kalau bulan puasa meningkat sampai 10 kali lipat, kadang bisa lebih," tutur Chamlani, saat ditemui akhir pekan lalu.
Setiap hari Chamlani memasak hingga tiga atau empat wajan. Setiap wajan berisi sekitar 35 kilogram keong sawah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.