Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedas, Manis, dan Gurih Berpadu dalam Setiap Seruputan Keong Sawah, Camilan Khas Ramadhan di Banyumas

Kompas.com - 29/03/2023, 10:00 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Aroma rempah menyeruak ketika masuk dapur rumah Chamlani (63) di Jalan Kauman Lama, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Dua wajan besar berisi penuh keong sawah berjajar di atas kompor. Asap juga terus mengepul dari kuah berwarna pekat yang mendidih.

Siang itu, Chamlani bersama istri sedang merampungkan memasak keong sawah. Keong sawah merupakan camilan khas warga Banyumas pada saat bulan Ramadhan tiba.

Pembuatannya, bumbu dan berbagai macam rempah ditumis selama satu jam dengan minyak panas terlebih dahulu.

Baca juga: Kepala Sekolah di Banyumas Kumpulkan KTP Guru-guru untuk Dukung Bakal Calon DPD

Setelah wangi, ditambahkan air hingga mendidih. Terakhir, keong beserta cangkangnya dimasukkan ke dalam kuah tersebut dan terus diaduk hingga bumbu meresap.

Proses memasak keong sawah ini memerlukan kesabaran karena memakan waktu antara empat sampai lima jam hingga siap disantap.

Cara menikmatinya pun unik. Untuk mengeluarkan daging di dalam cangkang harus diseruput atau dicungkil menggunakan tusuk gigi.

Namun, usaha tersebut akan terbayar lunas. Daging bertekstur kenyal berpadu dengan kuah bercitarasa pedas, manis, dan gurih menyatu dalam setiap gigitan.

Chamlani yang telah berjualan sejak tahun 1995 ini mengatakan, pada saat bulan Ramadhan setiap hari bisa menghabiskan lebih dari 100 kilogram keong sawah.

Baca juga: Hendak Perang Sarung, Sekelompok Remaja Digelandang ke Polsek Kembaran Banyumas

"Hari biasa tetap membuat, tapi paling hanya 10 kilogram. Kalau bulan puasa meningkat sampai 10 kali lipat, kadang bisa lebih," tutur Chamlani, saat ditemui akhir pekan lalu.

Setiap hari Chamlani memasak hingga tiga atau empat wajan. Setiap wajan berisi sekitar 35 kilogram keong sawah.

 

"Keunggulan olahan keong sawah ini tidak menggunakan santan," ujar Chamlani.

Chamlani mengatakan, olahan keong sawah ini siap dijual mulai pukul 12.00 WIB. Kuliner ini biasanya akan habis dalam waktu tiga atau empat jam saja.

Untuk itu, ia menyarankan agar memesan terlebih dahulu agar bisa mendapatkan keong sawah.

Olahan keong sawah ini dijual dengan harga Rp 50.000 per kilogram atau Rp 25.000 untuk 0,5 kilogram. Pembeli juga dapat membeli paket kecil yang dijual Rp 15.000 per plastik.

"Saya sering dimarahi orang, katanya mau diambil pukul 15.00 WIB, tapi sampai pukul 16.00 WIB enggak diambil, akhirnya saya jual ke orang lain. Kalau mau pesan sebaiknya DP dulu," kata Chamlani.

Baca juga: Puluhan Tahun Tanahnya Dipakai untuk Bangunan Pasar, Warga Banyumas Ini Gugat Pemkab Rp 20 Miliar

Chamlani mengatakan, pembelinya tidak hanya warga lokal, namun juga warga dari luar kota.

Biasanya warga luar kota memasan saat mendekati atau usai Lebaran.

Selain rasanya yang nikmat, kata Chamlani, keong sawah ternyata mempunyai kandungan gizi yang sangat baik untuk tubuh.

Dari hasil sebuah penelitian, kandungan kalsiumnya diklaim lebih besar dari susu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Paksa Perempuan yang Baru Dikenal Pegang Kemaluannya, Pria di Banjarmasin Ditangkap

Paksa Perempuan yang Baru Dikenal Pegang Kemaluannya, Pria di Banjarmasin Ditangkap

Regional
Siswa yang Bacok Guru di Demak Mengaku Salah, Sering Bolos karena Jualan Nasi Goreng Saat Malam Hari

Siswa yang Bacok Guru di Demak Mengaku Salah, Sering Bolos karena Jualan Nasi Goreng Saat Malam Hari

Regional
[POPULER REGIONAL] Jualan di 'Social Commerce' Resmi Dilarang | Kisah Pilu Kematian Ibu dan Anak di Kediri

[POPULER REGIONAL] Jualan di "Social Commerce" Resmi Dilarang | Kisah Pilu Kematian Ibu dan Anak di Kediri

Regional
Taman Balekambang Dikembalikan sebagai 'Kebon Rojo', Gibran Harap Bisa Dibuka untuk Umum Akhir Tahun Ini

Taman Balekambang Dikembalikan sebagai "Kebon Rojo", Gibran Harap Bisa Dibuka untuk Umum Akhir Tahun Ini

Regional
Pelanggaran Netralitas di Jateng Ranking ke-6 Saat Pilkada 2020, ASN Diminta Bijak Bermedsos

Pelanggaran Netralitas di Jateng Ranking ke-6 Saat Pilkada 2020, ASN Diminta Bijak Bermedsos

Regional
40 Pelajar Provokasi Siswa Sekolah Lain dengan Geber Motor, 3 Orang Ditangkap

40 Pelajar Provokasi Siswa Sekolah Lain dengan Geber Motor, 3 Orang Ditangkap

Regional
8 Tarian Bengkulu, Salah Satunya Tari Andun

8 Tarian Bengkulu, Salah Satunya Tari Andun

Regional
Mobil Rombongan Gubernur Riau Kecelakaan, Satu Orang Meninggal

Mobil Rombongan Gubernur Riau Kecelakaan, Satu Orang Meninggal

Regional
Bobol Dana Nasabah Rp 8,5 Miliar, Eks Pejabat Bank Himbara Dituntut 10 Tahun Penjara

Bobol Dana Nasabah Rp 8,5 Miliar, Eks Pejabat Bank Himbara Dituntut 10 Tahun Penjara

Regional
Kecewa Pelantikan Lurah, Ketua RT dan RW di Bima Segel Kelurahan

Kecewa Pelantikan Lurah, Ketua RT dan RW di Bima Segel Kelurahan

Regional
Massa Desak Wali Kota Siantar Selesaikan Konflik Petani dengan PTPN III

Massa Desak Wali Kota Siantar Selesaikan Konflik Petani dengan PTPN III

Regional
Truk Pengangkut Batu Bara Terguling di Tol Balikpapan-Samarinda, Muatannya Berserakan di Jalanan

Truk Pengangkut Batu Bara Terguling di Tol Balikpapan-Samarinda, Muatannya Berserakan di Jalanan

Regional
Pembunuh Pasutri di Kubu Raya Ditangkap, Ternyata Residivis dan Tetangga Korban

Pembunuh Pasutri di Kubu Raya Ditangkap, Ternyata Residivis dan Tetangga Korban

Regional
Jatim Borong 4 Penghargaan Peternakan, Khofifah: Semoga Peternakan Jatim Makin unggul

Jatim Borong 4 Penghargaan Peternakan, Khofifah: Semoga Peternakan Jatim Makin unggul

Regional
Bocah di Lombok Tengah Meninggal Usai Digigit Anjing Liar

Bocah di Lombok Tengah Meninggal Usai Digigit Anjing Liar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com