BATAM, KOMPAS.com - Kelangkaan tabung elpiji 3 kilogram (kg) kembali terjadi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Bahkan, ibu-ibu rela berpanas-panasan mengantre untuk mendapatkan gas molen tersebut.
Linda (42), warga Tiban Kampung yang ditemui di salah satu pangkalan. mengaku kesal dengan kelangkaan yang sudah terjadi seminggu lalu.
Baca juga: Gas LPG 3 Kg Langka di Batam, Pengecer Jual hingga Rp 28.000 Per Tabung
"Katanya kemarin ada penambahan, namun orang-orang pangkalan mengaku tidak semua pangkalan yang dapat," kata Linda kepada Kompas.com ditemui di Tiban Kampung, Jumat (24/3/2023).
Hal yang membuat kekesalannya bertambah, meski di pangkalan kosong, gas di pengecer tetap ada. Harganya Rp 23.000-Rp 25.000 per tabung. Padahal, gas bersubsidi itu harganya Rp 18.000.
"Kalau beli di pengecer, ya tentu gak kuat saya," ucap Linda.
Baca juga: Ada Penarikan Sumbangan MTQ Saat Ambil Kartu Pembelian LPG Subsidi di Nunukan, Ini Faktanya
Hal serupa disampaikan Merry. Warga Tiban Kampung ini mengaku kelangkaan seperti sekarang pernah terjadi lima tahun lalu.
Merry menduga, penyakit lama terjadi di Batam, di mana kios-kios pengecer yang menjual BBM, saat ini juga terlihat menjual elpiji 3 kg. Bahkan sejumlah warung kecil, juga terlihat menjual elpiji 3 kg.
"Mereka menjualnya Rp 23.000 sampai Rp 25.000 per tabungnya, di sinilah kami tahu kalau mereka bukan pangkalan, dan murni pengecer. Kalau pangkalan tidak mungkin menjual seharga itu," sebut Merry.
"Kalau begini terus, mau gak mau kami kaum ibu-ibu akan berdemo, apalagi saat ini bulan Ramadhan, tentunya penggunaan elpiji 3 kg pasti meningkat," jelas Merry.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.