Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Porter Sejak 1988, Anwar Sukses Sekolahkan Anak sampai Perguruan Tinggi

Kompas.com - 18/03/2023, 07:00 WIB
Raja Umar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Terlepas dengan pendapatan yang masih tidak tentu, Anwar bersyukur saat ini situasi kerjanya sudah lebih baik. 

Sebelum 2005, siapa saja bisa menjadi porter di Bandara Sultan Iskandar Muda. Hampir tidak ada aturan sama sekali. 

Kini keadaan mulai berubah, PT Angkasa Pura sebagai pengelola bandara sudah mewajibkan porter didata dan mengenakan seragam. 

"Setiap porter harus menyetor Rp 15.000 per hari kepada perusahaan karena perusaan juga memberikan atribut, perlengkapan. Kemudian saat menyambut hari besar di Aceh seperti hari Meugang Puasa dan Lebaran, perusahaan memberikan paket sembako kepada porter," jelas Anwar. 

Baca juga: Perjalanan Ali Jadi Kuli Panggul di Stasiun Tawang, Dibayar Rp 10.000 Sekali Angkat Barang

Diikuti sang anak

Anwar sadar betul pekerjaannya berat. Dia juga tidak ingin anaknya ikut menjadi porter. 

Namun, Rahmad Hajad yang merupakan anak bungsu Anwar malah memilih tidak melanjutkan pendidikan tinggi setelah lulus dari sekolah menengah kejuruan. 

Laki-laki 18 tahun itu malah menekuni pekerjaan yang sama dengan ayahnya selama delapan bulan belakangan. 

Langkah itu diambil Rahmad untuk menunjukkan rasa bangganya terhadap pekerjaan sang ayah. 

Dia pekerjaan ini hanya akan ditekuni untuk sementara waktu. 

"Saya punya cita-cita menjadi jadi pengusaha. Menjadi polisi atau bekerja pada orang lain, saya tidak suka. Makanya, sementara waktu sekarang saya memilih menjadi porter untuk tabungan modal usaha nanti,” ucap Rahmad. 

Baca juga: Kisah Wawan Jadi Kuli Panggul Selama 19 Tahun, Tetap Bersyukur meski Hasil Pas-pasan

Niat untuk merintis usaha dengan modal hasil bekerja di bandara pun sudah ditunjukkannya.

Rahmad kini punya depot air minum isi ulang. Usaha itu dijalankannya selama empat bulan terakhir. 

“Saya atur jadwal ke bandara sesuai dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan. Setelah itu, saya kembali ke toko tempat usaha isi ulang air mineral karena lokasinya dekat dengan bandara. Kalau sudah ada modal nanti rencana saya juga di sampingnya mau buka warung kopi, karena toko sudah dibangun oleh ayah saya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com