Terlepas dengan pendapatan yang masih tidak tentu, Anwar bersyukur saat ini situasi kerjanya sudah lebih baik.
Sebelum 2005, siapa saja bisa menjadi porter di Bandara Sultan Iskandar Muda. Hampir tidak ada aturan sama sekali.
Kini keadaan mulai berubah, PT Angkasa Pura sebagai pengelola bandara sudah mewajibkan porter didata dan mengenakan seragam.
"Setiap porter harus menyetor Rp 15.000 per hari kepada perusahaan karena perusaan juga memberikan atribut, perlengkapan. Kemudian saat menyambut hari besar di Aceh seperti hari Meugang Puasa dan Lebaran, perusahaan memberikan paket sembako kepada porter," jelas Anwar.
Baca juga: Perjalanan Ali Jadi Kuli Panggul di Stasiun Tawang, Dibayar Rp 10.000 Sekali Angkat Barang
Anwar sadar betul pekerjaannya berat. Dia juga tidak ingin anaknya ikut menjadi porter.
Namun, Rahmad Hajad yang merupakan anak bungsu Anwar malah memilih tidak melanjutkan pendidikan tinggi setelah lulus dari sekolah menengah kejuruan.
Laki-laki 18 tahun itu malah menekuni pekerjaan yang sama dengan ayahnya selama delapan bulan belakangan.
Langkah itu diambil Rahmad untuk menunjukkan rasa bangganya terhadap pekerjaan sang ayah.
Dia pekerjaan ini hanya akan ditekuni untuk sementara waktu.
"Saya punya cita-cita menjadi jadi pengusaha. Menjadi polisi atau bekerja pada orang lain, saya tidak suka. Makanya, sementara waktu sekarang saya memilih menjadi porter untuk tabungan modal usaha nanti,” ucap Rahmad.
Baca juga: Kisah Wawan Jadi Kuli Panggul Selama 19 Tahun, Tetap Bersyukur meski Hasil Pas-pasan
Niat untuk merintis usaha dengan modal hasil bekerja di bandara pun sudah ditunjukkannya.
Rahmad kini punya depot air minum isi ulang. Usaha itu dijalankannya selama empat bulan terakhir.
“Saya atur jadwal ke bandara sesuai dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan. Setelah itu, saya kembali ke toko tempat usaha isi ulang air mineral karena lokasinya dekat dengan bandara. Kalau sudah ada modal nanti rencana saya juga di sampingnya mau buka warung kopi, karena toko sudah dibangun oleh ayah saya,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.