Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Semarang Semakin Pedas Jelang Ramadhan, Pemkot Semarang Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 14/03/2023, 15:38 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Harga bahan pokok atau sembako seperti cabai dan bawang di pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) masih tinggi menjelang Ramadhan.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang, Nurkholis mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga cabai dan bawang tidak stabil.

"Kalau cabai dan bawang menang tidak bisa disimpan lama-lama. Soal cuaca juga jadi kendala," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (14/3/2023).

Dia menjelaskan, rata-rata harga bawang merah di pasar tradisional Kota Semarang berkisar Rp 35.000 per kilogram. Sementara, untuk harga cabai berkisar Rp 60.000 per kilogram.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Harga Cabai dan Telur di Pasar Tradisional Semarang Masih Tinggi

"Harga cabai memang fluktuatif dan cenderung tak stabil," kata dia.

Disdag Kota Semarang sudah melakukan beberapa upaya agar harga kebutuhan pokok di Kota Semarang bisa stabil menjelang Bulan Ramadhan.

"Kita sudah melakukan pemantauan dan operasi pasar," imbuhnya.

Terpisah, pedagang bahan pokok atau sembako di pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengeluh karena harga cabai dan telur tak kunjung turun jelang Bulan Ramadhan.

Pedagang sembako Pasar Peterongan, Irma (35) mengatakan, harga komoditas telur dan cabai  masih tinggi sejak beberapa bulan yang lalu.

"Udah ada yang naik ini," jelasnya saat ditemui di lokasi.

Selain harga cabai dan telur, harga beras juga tidak kunjung turun meski sudah berlangsung panen raya.

"Jadi harganya stagnan segitu terus," kata dia.

Pada Febuari 2023 harga telur di Pasar Peterongan mencapai Rp 26.000 per kilogram. Sementara di Bulan Febuari naik lagi menjadi Rp 28.000 per kilogram.

"Sampai saat ini sering naik turun tapi tak banyak," ujarnya.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Baru Lumajang Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Di lokasi yang berbeda, pedagang sembako Pasar Karangayu, Yati (58) mengungkapkan bahwa harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp 70.000 per kilogram.

"Awalnya kemarin Rp 65.000 sekarang Rp 70.000 per kilogram," imbuhnya.

Biasanya, lanjut Yati, harga barang sembako bakal naik lagi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kenaikan harga tersebut sudah terjadi setiap tahun.

"Biasanya yang baik signifikan nanti jelang lebaran (Idul Fitri)," ungkap Yati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hilang Kontak 2 Hari karena Cuaca Buruk, 5 ABK di Bangka Belitung Ditemukan Selamat

Hilang Kontak 2 Hari karena Cuaca Buruk, 5 ABK di Bangka Belitung Ditemukan Selamat

Regional
Hutan Bukit Soeharto di Kaltim Terbakar, Arus Kendaraan Terganggu

Hutan Bukit Soeharto di Kaltim Terbakar, Arus Kendaraan Terganggu

Regional
Pantai Sori Nehe, Surga Tersembunyi Kota Bima yang Belum Dijamah

Pantai Sori Nehe, Surga Tersembunyi Kota Bima yang Belum Dijamah

Regional
Danau Karawapop, Pesona Laguna Cinta di Pulau Misool Raja Ampat

Danau Karawapop, Pesona Laguna Cinta di Pulau Misool Raja Ampat

Regional
Perahu Fiber Tenggelam di Rote Ndao NTT, 1 Korban Tewas, 1 Hilang

Perahu Fiber Tenggelam di Rote Ndao NTT, 1 Korban Tewas, 1 Hilang

Regional
5 Siswa SMK Terseret Ombak di Manggarai Timur, 1 Meninggal dan 4 Masih Dirawat

5 Siswa SMK Terseret Ombak di Manggarai Timur, 1 Meninggal dan 4 Masih Dirawat

Regional
Kepala Satpol PP Kota Gorontalo Jadi Tersangka Dugaan Pungli, Minta Anak Buah Setor Uang

Kepala Satpol PP Kota Gorontalo Jadi Tersangka Dugaan Pungli, Minta Anak Buah Setor Uang

Regional
DLH Investigasi Kebocoran Gas yang Menyebabkan 678 Warga Mengungsi di Aceh Timur

DLH Investigasi Kebocoran Gas yang Menyebabkan 678 Warga Mengungsi di Aceh Timur

Regional
Lulus dengan Predikat Cumlaude di UI, Peraih Beasiswa Pemprov Riau Surati Gubernur Syamsuar

Lulus dengan Predikat Cumlaude di UI, Peraih Beasiswa Pemprov Riau Surati Gubernur Syamsuar

Regional
30 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan Pohuwato yang Hanguskan Kantor Bupati Gorontalo

30 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan Pohuwato yang Hanguskan Kantor Bupati Gorontalo

Regional
6 Hektar Lahan di Badau Belitung Terbakar, Asap Selimuti Jalan, Jarak Pandang Terbatas

6 Hektar Lahan di Badau Belitung Terbakar, Asap Selimuti Jalan, Jarak Pandang Terbatas

Regional
Kabar Terkini Kasus 'Bullying' di Cilacap: 2 Pelaku Jadi Tersangka

Kabar Terkini Kasus "Bullying" di Cilacap: 2 Pelaku Jadi Tersangka

Regional
Warga Aceh Timur yang Mengungsi akibat Bau Gas PT Medco Bertambah Jadi 678 Orang

Warga Aceh Timur yang Mengungsi akibat Bau Gas PT Medco Bertambah Jadi 678 Orang

Regional
Hadiri Tradisi Pengulasan Golok Ciomas, Al Muktabar Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Banten

Hadiri Tradisi Pengulasan Golok Ciomas, Al Muktabar Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Banten

Regional
Kisah Pekerja Migran Asal Lombok, 3 Bulan Tak Ada Kabar, Pulang dalam Kondisi Lumpuh

Kisah Pekerja Migran Asal Lombok, 3 Bulan Tak Ada Kabar, Pulang dalam Kondisi Lumpuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com