Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit Naik Rp 30.000 di Babel, Pedagang: Perbaiki Sistem Transportasi

Kompas.com - 02/03/2023, 20:25 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Harga sejumlah kebutuhan pokok (sembako) di Pasar Induk Atrium Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, mengalami kenaikan signifikan, Kamis (2/3/2023).

Harga cabai rawit yang sebelumnya diecer Rp 60.000 naik menjadi Rp 90.000 per kilogram atau mengalami kenaikan Rp 30.000 per kilogram.

Cabai merah keriting mengalami kenaikan Rp 10.000 per kilogram dari harga Rp 35.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Ciamis Tembus Rp 100.000 Per Kilogram

Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok bawang merang dan bawang putih.

Untuk bawang merah kualitas bagus asal Brebes dijual Rp 42.000 per kilogram atau naik dari harga sebelumnya Rp 40.000 per kilogram. Bawang putih juga terpantau naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 32.000 per kilogram.

Pedagang sembako, Yayak mengatakan, kenaikan harga disebabkan pasokan yang kurang serta pengiriman yang tidak lancar.

Baca juga: Bawaslu Babel Soroti 32 Kesalahan Prosedur Coklit dan Verifikasi Dukungan DPD

"Pasokan selalu telat datangnya, bisa dikatakan tidak menentu. Bagi yang pakai kapal laut terkendala cuaca buruk, bisa beberapa hari penundaan," kata Yayak kepada Kompas.com di Pasar Induk.

Yayak menilai, sistem distribusi transportasi sangat memengaruhi harga jual sembako di pasaran.

"Pakai kapal bisa empat hari, belum dihitung cuaca buruk dan masuk pelabuhan. Ada yang pindah ke jalan lintas (jalur darat) biayanya jauh lebih mahal," ujar Yayak.

Selama ini pasokan sembako untuk Bangka Belitung lebih banyak didatangkan dari daerah luar seperti Lampung dan Jawa Tengah.

"Lokal juga ada tapi tidak mencukupi," ujar Yayak.

Yayak berharap, pemerintah memperbaiki sistem transportasi sehingga menjadi lancar dan biayanya murah.

"Transportasi yang perlu diperbaiki kalau mau sembako murah. Kalau harga dari petani gak ada itu, Pak. Mahalnya di transportasi," ungkap Yayak.

Hal senada juga diungkapkan David yang menjalankan usaha sembako sejak dari orang tuanya.

David mengaku mendapat pasokan sembako dari agen besar yang harganya selalu berubah.

"Misalnya naik Rp 2.000 sampai Rp 3.000 dikalikan 1 ton, artinya modal kita sebagai pedagang juga tambah naik," ujar dia.

Agen besar, sambung David, menaikan harga juga dengan mempertimbangkan ongkos perjalanan.

"Keterlambatan bongkar, barang yang sudah di kapal seperti cabai dan bawang banyak yang busuk. Itu semua dihitung agen sehingga harga yang lain naik," ungkap David.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com