Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Abu Letusan Gunung Merapi Turun di Magelang, Langit Mendadak Pekat

Kompas.com - 11/03/2023, 15:26 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Hujan abu tebal melanda sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Magelang, Jawa Tengah, sejak pukul 13.00 WIB, Sabtu (11/3/2023).

Hujan abu berasal Gunung Merapi yang kembali memuntahkan awan panas guguran (APG), pukul 12.12 WIB, Sabtu (11/3/2023) ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.

Pantauan Kompas.com, untuk sementara ini hujan abu vulkanik menyelimuti wilayah Kecamatan Sawangan, Dukun, Candimulyo, Muntilan, Tegalrejo, Pakis, Ngablak, Mertoyudan, Kaliangkrik, Borobudur, hingga wilayah Kota Magelang.

Baca juga: Jip Lava Tour Berhenti Operasi karena Gunung Merapi Meletus, Disiagakan untuk Bantu Evakuasi

Di wilayah Tegalrejo, yang berjarak lebih dari 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi, hujan abu vulkanik terpantau cukup tebal menyelimuti rumah-rumah warga, jalanan, mobil, tanaman dan sebagainya.

Warga sempat kaget karena tiba-tiba langit berubah abu-abu pekat.

"Saya dengar dari tetangga, katanya 'hujan abu, hujan abu!' saya keluar rumah dan lihat suasana, langit, itu sudah gelap. Cukup deras hujannya, saya langsung masukin jemuran, motor sama jalanan, daun-daun juga sudah putih-putih kena abu," kata Linda (29), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Sabtu (11/3/2023).

Hujan abu tebal terpantau melanda sebagian wilayah Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akibat erupsi Gunung Merapi, sejak pukul 13.00 WIB, Sabtu (11/3/2023).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Hujan abu tebal terpantau melanda sebagian wilayah Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akibat erupsi Gunung Merapi, sejak pukul 13.00 WIB, Sabtu (11/3/2023).

Amalia (35), warga Kampung Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, menceritakan, hujan abu sangat tebal dialami sejak dirinya dalam perjalanan mengendarai mobil dari Mertoyudan ke rumahnya.

Jalanan tiba-tiba terlihat berdebu tebal sehingga jarak pandang agak berkurang.

"Saya perjalan dari Mertoyudan mau pulang. Hujan abu cukup tebal menutup jalan," kata Amalia.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Meluncur Sejauh 7 Km

Sementara itu, dalam keteragan pers tertulis, Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan Magelang melaporkan, awan panas guguran itu memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut-utara.

"Kalau APG-nya mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin, ya," jelas Yulianto, Petugas Pos Babadan.

"Kalo Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak APG. Ini cukup tebal," imbuh Yulianto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com