KOMPAS.com - Sebanyak 52 siswi SMP Negeri di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu melakukan aksi melukai diri dengan cara meyayat tangan menggunakan silet.
Aksi para siswi ini diketahui oleh salah satu guru pada Rabu (8/3/2023) lalu.
Saat itu, sang guru melihat beberapa siswi memiliki luka yang sama.
Setelah diperiksa, diketahui ada 52 siswi yang memiliki luka yang sama.
Baca juga: Ada 52 Siswi SMP di Bengkulu Utara Lukai Tangan Bersama-sama, Kepala Sekolah Hubungi Polisi
Kapolres Bengkulu Utara AKBP Andy Pramudya Wardana mengatakan, pihak kepolisian dan dinas terkait sudah turun langsung memeriksa kasus ini.
Dari pemeriksaan yang dilakukan ditemukan hasil bahwa para siswi ini diduga mengikuti tren kekinian.
Hal itu disebut sebagai tanda, seolah-olah ada gangster di sekolah.
"Kepala sekolah sudah menghubungi pihak kepolisian dan pihak kita sudah turun memberikan pendampingan," kata dia dikutip dari Tribunnews.com, Jumat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Provinsi Bengkulu, Ainul Mardiati S.Psi, MH mengatakan, perbuatan melukai diri ini kemungkinan dilakukan oleh siswi yang memiliki masalah dan menginginkan perhatian.
Hanya saja, di kasus siswi SMP Bengkulu Utara ini, siswi bemasalah yang menginginkan perhatian ini hanya satu atau dua orang saja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.