Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 52 Siswi SMP di Bengkulu Utara Lukai Tangan Bersama-sama, Kepala Sekolah Hubungi Polisi

Kompas.com - 11/03/2023, 11:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Provinsi Bengkulu dihebohkan dengan insiden sejumlah siswa Sekolah menengah Pertama (SMP) yang melakukan tindakan melukai tangan dengan silet.

Kejadian mengejutkan ini terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara, tepatnya di satu SMP Negeri di Argamakmur.

Aksi 52 siswi SMP di Bengkulu Utara melukai diri dengan cara menyayat tangan secara beramai-ramai.

Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Andy Pramudya Wardana mengatakan, pihak kepolisian dan dinas terkait sudah turun langsung memeriksa kasus ini.

Hasilnya, siswi ini seperti mengikuti trend kekinian, sebagai tanda, seolah-olah ada gangster di sekolah.

Baca juga: 50 Siswa SMP di Bengkulu Goresi Lengan, Diduga Pengaruh Media Sosial

"Kepala sekolah sudah menghubungi pihak kepolisian dan pihak kita sudah turun memberikan pendampingan," kata Andy kepada TribunBengkulu.com, Jumat (10/3/2023).

Aksi para siswi ini diketahui oleh salah satu guru pada Rabu (8/3/2023) lalu. Saat itu, sang guru melihat beberapa siswi memiliki luka yang sama.

Setelah diperiksa, diketahui ada 52 siswi yang memiliki luka yang sama.

Hasil pemeriksaan dari pihak sekolah, aksi melukai diri ini tidak terkait hal negatif lain selain mengikuti trend media sosial.

Pihak sekolah kemudian memanggil orang tua siswi, untuk ikut mengawasi anak agar tidak lagi melakukan perbuatan yang sama.

Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Provinsi Bengkulu, Ainul Mardiati mengatakan, perbuatan melukai diri ini kemungkinan dilakukan oleh siswi yang memiliki masalah, dan menginginkan perhatian.

Baca juga: Tanam Puluhan Batang Ganja Dalam Kebun Cabai, Warga Bengkulu Ditangkap

Hanya saja, di kasus siswi SMP Bengkulu Utara ini, siswi bemasalah yang menginginkan perhatian ini hanya 1 atau 2 orang saja.

"Sementara, siswi lain hanya ikut-ikutan, meniru media sosial," kata Ainul yang juga ketua Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) wilayah Bengkulu ini.

Butuh Konseling Khusus

Untuk para siswi ini, diperlukan konseling khusus untuk mengetahui motif yang membuat anak-anak tersebut melakukan trend tidak biasa.

Karena perbuatan menyakiti diri sendiri tidak dilakukan spontan karema adanya rasa kecewa dan protes kepada orang-orang tertentu.

"Makanya perlu pendekatan dan penggalian persoalan yang sebenarnya terjadi, apakah ada luka batin yang butuh penanganan yang baik," kata dia.

Sejauh ini, pendampingan kepada siswi akan dilakukan oleh PPA Bengkulu Utara. Namun, PPA Provinsi Bengkulu akan melakukan pemantauan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firmansyah | Editor : Reni Susanti), Tribunbengkulu.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com