Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Ilegal ke Indonesia, Tiga WN Malaysia Diamankan Imigrasi Nunukan Kaltara

Kompas.com - 09/03/2023, 17:11 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Tiga orang Warga Negara (WN) Malaysia, masing masing bernama Alex Mansul (46) dan dua wanita bernama Rozita Bintu Ukab (27) dan Banon Udian diamankan petugas Imigrasi Nunukan, Kalimantan Utara, di Dermaga Daapiton, Kecamatan Lumbis.

Mereka hendak naik ke kapal dengan tujuan Tenom, Keningau, Malaysia, Rabu (8/3/2023).

Para WN Malaysia tersebut masuk Indonesia secara ilegal dengan tujuan menghadiri undangan pernikahan keluarga mereka.

Baca juga: Oknum Kepsek di Nunukan Diperiksa karena Diduga Selewengkan Dana BOS, Ditemukan Kerugian Negara Rp 166 Juta

Berbeda dengan Alex dan Rozita yang mengantongi Identity Card (IC) Malaysia, Banon Udian tidak membawa identitas. Hanya ditemukan kartu vaksin Malaysia darinya.

Kepala Kantor Imigrasi Nunukan Ryan Aditya mengatakan, Alex Mansul diketahui masuk secara ilegal pada 20 Februari 2023 untuk menghadiri pernikahan keluarganya di Mansalong bernama Rusin.

Baca juga: Belum Move On, Perempuan di Nunukan Cekcok dengan Kekasih Mantan Suaminya, Ujung-ujungnya Dikeroyok

Sementara dua perempuan lain masuk Indonesia pada 26 Februari 2023 dengan tujuan Pulau Sapi, Kabupaten Malinau.

Para WN Malaysia ini masuk menggunakan longboat dari Salung, Malaysia dan langsung menuju Mansalong.

‘’Mereka kita amankan di Dermaga Daapiton saat hendak kembali ke Malaysia melalui jalur Mansalong-Labang-Keningau, Malaysia. Bersama mereka ada satu WNI bernama Dahlia Menanga warga Pulau Sapi, yang akan ikut masuk Malaysia secara unprosedural,’’ujarnya, Kamis (9/3/2023).

Ryan menjelaskan, keberadaan orang asing tersebut merupakan temuan dari operasi gabungan yang dilakukan Forkopimcam Lumbis untuk menekan keluar masuk orang asing secara ilegal di batas negara, khususnya wilayah pedalaman.

Empat orang tersebut lalu dibawa ke Nunukan menggunakan jalur darat melalui rute Sei Ular.

‘’Upaya pengamanan keberadaan orang asing ini juga merupakan tindak lanjut dari temuan Satgas Pamtas Yonif 621/Manuntung yang mengamankan 20 kilogram sabu-sabu di Labang. Warga ingin meningkatkan keamanan di wilayahnya,’’imbuhnya.

Ryan memberi catatan, pelabuhan tradisional Daapiton memiliki jalur untuk menuju beberapa daerah di Kabupaten Nunukan seperti Lumbis Ogong, Lumbis Pansiangan, Lumbis Hulu, Kecamatan Sembakung, Sembakung Atulai, Tarakan dan Nunukan.

Pelabuhan ini pun menjadi jalur favorit bagi orang asing (OA) yang ada di perbatasan yang ingin masuk ke beberapa daerah di Kabupaten Nunukan tersebut.

Selain itu, banyaknya alat angkut yang membawa penumpang maupun barang dengan rute Salung, Malaysia menuju Mansalong Indonesia, juga butuh perhatian serius.

‘’Keberadaan alat angkutan tersebut memungkinkan terdapat WNA yang masuk ke Wilayah Indonesia tanpa menggunakan dokumen keimigrasian,’’kata Ryan.

Untuk itu, lanjutnya, kegiatan pemeriksaan terhadap keberangkatan dan kedatangan kapal di dermaga tradisional, harus ditingkatkan. Mengingat sebagian besar wilayah perbatasan Nunukan bisa dilalui melalui jalur air.

‘’Untuk empat orang yang diamankan, Imigrasi melakukan tindakan administratif berupa pendetensian, guna pemeriksaan lebih lanjut,’’katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Harga Beras Semakin Mahal, Bupati HST Serahkan Bantuan Pangan Beras Kepada 21.101 KPM

Harga Beras Semakin Mahal, Bupati HST Serahkan Bantuan Pangan Beras Kepada 21.101 KPM

Kilas Daerah
Mengenal Wayang Potehi, Seni Peranakan Tionghoa yang Hampir Punah di Semarang

Mengenal Wayang Potehi, Seni Peranakan Tionghoa yang Hampir Punah di Semarang

Regional
Kisah Nenek di Flores Pulang Setelah 47 Tahun Hilang Saat Masih Gadis, Viral di Media Sosial

Kisah Nenek di Flores Pulang Setelah 47 Tahun Hilang Saat Masih Gadis, Viral di Media Sosial

Regional
Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Meninggal di Rumah Dinas

Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Meninggal di Rumah Dinas

Regional
[POPULER NUSANTARA] Siswa di NTT Tak Lagi Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi | Soal Rempang, Istri Wawalkot Batam Diperiksa Polisi

[POPULER NUSANTARA] Siswa di NTT Tak Lagi Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi | Soal Rempang, Istri Wawalkot Batam Diperiksa Polisi

Regional
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

Regional
Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Regional
Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Regional
Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Regional
ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

Regional
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Regional
Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Regional
Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Regional
Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com