Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemenang Lomba Melamun di Solo: Berdandan Gelandangan hingga Rasakan Kram Kaki

Kompas.com - 08/03/2023, 18:25 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Puluhan peserta lomba melamun di Kota Solo, Jawa Tengah, mengaku merasakan sejumlah pengalaman melamun yang berbeda setelah mengikuti lomba selam satu jam lamanya.

Seperti diketahui lomba melamun digelar di Jinju Academy, pada Minggu (5/3/2023), memenangkan Geraldo Warga Kota Solo, Jawa Tengah, mengalah sejumlah peserta dengan penampilan yang beragama.

Geraldo merupakan pelajar SMA. Saat lomba, dia berdandan menyerupai gelandangan dengan mengunakan baju dan celana sobek-sobek, serta riasan wajah menyeramkan dan penuh luka di tubuhnya.

Baca juga: Ada Lomba Melamun 60 Menit di Tasikmalaya, untuk Munculkan Ide Kreatif Anak Muda

"Kebetulan saat ikut teater, jadi ini pengalaman yang luar biasa buat saya. Untuk mencoba peruntungan berakting yang statis. Kan biasanya saya berakting yang dinamis," kata Geraldo, Rabu (8/3/2023).

Selama mencoba pengalaman melamun ini, lanjut Aldo sapaan akrabnya, dia mengaku melakukan sejumlah persiapan setelah mendapat informasi soal adanya lomba melamun untuk pertama kalinya digelar di Indonesia.

"Iya, setelah mendapat informasi langsung memikirkan konsep (menyerupai gelandang). Ini yang membuat saya tertantang juga," jelasnya.

Terkait inspirasi dandanannya, Aldo mengaku terinspirasi dengan kehidupan para gelandangan di Kota Solo.

"Saya terpesona dan kagum. Melihat itu, bisa bertahan, meskipun tidak punya rumah, itu menginspirasi saya selama ini," ucapnya.

Selama mengikuti lomba, tak banyak dari mereka juga sempat merasakan kesemutan atau kram beberapa kali karena mempertahankan posisi melamun. Seperti juga dirasakan oleh Aldo.

Baca juga: Unik, Lomba Melamun Digelar di Kota Solo

"Sempat pegal-pegal mati rasa, merasa kaki saya, mati rasa. Tapi sebentar dan berulang selama tiga kali," katanya.

Setelah memenangkan lomba melamun ini, Aldo mengaku akan mengikuti kembali lomba tersebut jika digelar kembali pada 2024, mendatang.

"Iya ikut, tapi tetap memberikan kesempatan kepada yang lain juga. Untuk ikut melamun dan melupakan sejenak soal realita hidup," katanya.

Di sisi lain, ia juga mengaku setelah mengikuti kegiatan ini belajar untuk lebih bersyukur dalam menjalani hidup.

"Saya belajar memaknai hidup, tidak ada yang permanen, mulai dari sakit, kaya dan miskin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com