PONTIANAK, KOMPAS.com – Ketiga tersangka pembuat konser Sheila on 7 palsu di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) juga telah menipu warga di sejumlah daerah lain dengan modus membuat konser-konser band atau solois terkenal di Indonesia.
“Selain menjual tiket konser Sheila on 7, para pelaku juga menjual tiket konser lainnya sejumlah daerah di Indonesia,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar Kombes Pol Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: 3 Tersangka Konser Palsu Sheila on 7 Ditangkap di Makassar, 1.415 Orang Jadi Korban
Luthfie merincikan, di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), telah menjual tiket untuk Bersenandung Festival, dengan artis JKT48 dan harga tiket Rp 5 juta per orang.
Di Medan, Sumatera Utara (Sumut), mereka menggelar Bersenang Festival, dengan artis Rizky Febian dan Hivi, dan harga tiket dijual Rp 1 juta per orang.
Kemudian di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), mereka menjual tiket konser Raisa, seharga Rp 1 juta.
“Modus yang mereka lakukan sama. Untuk daerah lain kita akan berkoordinasi dengan masing-masing Polda dan Mabes Polri,” ungkap Luthfie.
Baca juga: Ratusan Penggemar Tertipu Konser Sheila on 7 Palsu di Pontianak, Ramai-ramai Lapor Polisi
Sebegai informasi, sebanyak 3 tersangka konser bodong grup band Sheila on 7 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) ditangkap aparat kepolisian.
Ketiganya berinisial MR (24, RES (23) dan HP (21) ditangkap Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pengungkapan kasus tersebut berawal dari laporan korban yang kemudian dilanjutkan dengan penelusuran aliran dana.
“Kasus ini bermula dari adanya laporan korban, lalu kemudian kita selidiki, ternyata pelakunya dari Makassar,” kata Luthfie kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).
Luthfie menerangkan, modus operansi ketiga tersangka ini dengan membuat akun Instagram, yang seolah-olah sebagai event organizer konser Sheila on 7. Mereka kemudian membuat sejumlah promosi dengan mencantumkan link dan rekening penjualan tiket.
Satu tiket mereka jual seharga Rp 275.000. Setelah dirasa cukup banyak korban terjerat, mereka menutup akun Instagram dan menghilang.
“Sejauh yang kita telusuri, sebanyak lebih dari 1.415 tiket palsu telah terjual kepada masyarakat,” ucap Luthfie.
Luthfie menjelaskan, ketiga tersangka masing-masing memiliki peran yang berbeda dalam melakukan penipuan. Ada yang sebagai admin, membuat promo dan menyiapkan nomor rekening bank.
“Yang jelas mereka ini saling berkolaborasi,” ungkap Luthfie.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.