Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Anak Tiri dengan Sadis, Ibu Cemburu Korban Dekat dengan Ayahnya

Kompas.com - 06/03/2023, 17:15 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang wanita di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, MR (35), tega membunuh anak tirinya Hasmiranda (9) dengan sadis, Sabtu (25/2/2023).

Setelah melakukan pembunuhan di rumahnya, di Jalan Dawing RT 05 Desa Liang Bunyu, Sebatik Barat, MR membuang korban ke kolong rumah warga yang ada di pesisir pantai, berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.

‘’Pembunuhan dilakukan sekitar pukul 10.00 Wita, di dalam rumah, ketika suami pelaku atau ayah korban sedang melaut,’’ujar Waka Polres Nunukan, Kompol William Wilman Sitorus, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Motif 7 Mahasiswa Aniaya Dosen Poltekkes Pontianak Diduga karena Asmara, Polisi: Masih Kami Dalami

Saat ditanya petugas, MR menghabisi nyawa anak tirinya hanya karena cemburu melihat kedekatan korban dengan ayahnya.

Setiap kali suaminya pulang melaut, si anak yang masih duduk di bangku kelas 3 SD ini akan langsung memeluk ayahnya dan merebut perhatiannya.

‘’Pelaku awalnya adalah tetangga dekat. Keduanya baru menikah siri sekitar enam bulan. Perhatian suami yang habis untuk putrinya mendasari perbuatan yang dilakukan pelaku terhadap anak tirinya,’’jelas William.

Baca juga: Ayah di Padang Pariaman Bunuh Anak Tiri, Jasad Korban Dikubur di Belakang Rumah

Petugas polisi juga mengaku heran dengan ekspresi pelaku yang tidak kelihatan menyesal setelah melakukan pembunuhan yang tergolong sadis tersebut.

Di hadapan petugas, pelaku mengakui ia sangat emosi karena korban seringkali melawan saat dinasehati.

Dari cerita pelaku, ia mendorong tubuh korban dengan kuat sampai wajah korban berdarah akibat terbentur lantai kamar mandi.

Saat korban belum sempat bangkit, pelaku langsung mengambil balok kayu di dekatnya, dan menghantamkannya ke kepala belakang dan leher korban berulang kali, sampai akhirnya korban babak belur dan sama sekali tak berdaya.

Melihat korban tidak bergerak, pelaku sempat panik. Dalam pengakuannya, pelaku mencoba membawa korban ke Puskesmas, namun di tengah jalan, ia baru sadar tidak membawa uang.

‘’Kemudian timbul niat pelaku untuk tidak membawa korban berobat. Pelaku akhirnya membawa korban ke siring laut dan mendorongnya ke bawah kolong rumah warga,’’lanjutnya.

Jasad anak perempuan malang tersebut baru ditemukan sepekan kemudian, pada Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 18.00 Wita.

Kondisi mayatnya sudah membusuk penuh belatung dan bagian kepalanya terpisah dari badan. Begitu juga dengan bagian rahang korban.

Selain itu, terdapat sejumlah luka robek dan lecet pada bagian tubuh korban.

Dari analisa dokter forensik RSUD Nunukan, kematian korban diduga kuat karena kerusakan otak yang berat/gegar otak berat, ditandai dengan keretakan tengkorak korban akibat hantaman balok kayu.

‘’Terkait terpisahnya tengkorak korban, kemungkinan akibat dari pembusukan,’’jelasnya.

Polisi juga masih menunggu hasil diagnosa dari dokter forensik RSUD, terkait temuan luka lecet dan robek di sejumlah bagian tubuh korban.

Apakah luka tersebut terjadi setelah peristiwa penganiayaan dan pembunuhan, atau terjadi sebelum kejadian tersebut.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Masing masing, 1 lembar baju lengan panjang warna abu abu, 1 lembar celana panjang warna coklat muda, 1 lembar kaos dalam warna biru, 1 lembar celana dalam orange, 1 lembar celana pendek warna biru gelap, 1 lembar baju perempuan warna coklat, dan sebuah balok kayu.

‘’Kita sangkakan pelaku dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman selama lamanya 15 tahun penjara, subsidair pasal 80 ayat (3) UURI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman penjara selama lamanya 15 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 3 miliar. Jika yang melakukan orang tuanya, ditambah 1/3 dari ketentuan,’’tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com