Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek di Sikka NTT Khawatir Siswa Berhenti Sekolah jika Harus Masuk Pukul 05.00 Pagi

Kompas.com - 01/03/2023, 15:50 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat yang mewajibkan jam masuk sekolah pukul 05.00 Wita perlu dikaji kembali.

Hal itu disampaikan Kepala SMA Swasta Katolik St. John Paul II Maumere, RD Fidelis Dua di Maumere, Kabupaten Sikka, Rabu (1/3/2023).

Menurut RD Fidelis, sebelum diberlakukan, kebijakan jam masuk sekolah harus dikaji dengan melibatkan banyak pihak.

"Kebijakan untuk memajukan pendidikan harus melalui studi akademik sebagai dasar pijakannya dan perlu melibatkan banyak pihak untuk berpikir sehingga betul- betul komprehensif," ujar RD Fidelis.

Baca juga: Kontroversi Siswa NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Kadis Pendidikan Sebut Masih Uji Coba

Menurutnya, Pemrov NTT boleh saja beralasan bahwa kebijakan tersebut akan menghasilkan output yang berkualitas dan bisa masuk perguruan tinggi ternama. Namun, jangan sampai kebijakan tersebut terjadi blunder karena menuai polemik.

Apalagi, kata RD Fidelis, saat ini lagi gencar kurikulum merdeka belajar yang spiritnya adalah memberi kebebasan kepada guru dan peserta didik tanpa ada tekanan psikologis.

Baca juga: Soal Sekolah Pukul 5 Pagi di NTT, Wabup Ende: Kami Tunggu Keputusan Resmi

Khawatirnya, lanjut RD Fidelis, kebijakan tersebut membuat anak berhenti bersekolah.

"Yang saya takutkan jangan sampai anak-anak lari dan tidak mau sekolah. Bayangkan saja sekolah swasta yang menerapkan disiplin tinggi, banyak anak tidak mau sekolah karena mental anak tidak mau diatur," katanya.

Kekhawatiran serupa juga disampaikan Kepala SMA Katolik Frateran Maumere Frater M. Oswaldus.

Oswaldus menyebut, masuk sekolah pukul 05.00 Wita cukup sulit diterapkan di sekolahnya.

"Pukul 05.00 masih terlalu pagi. SMAK Frateran Maumere yang mulai masuk 06.45 dan diawali dengan doa pagi pun masih banyak peserta didik yang terlambat," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com