Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sekolah Pukul 5 Pagi di NTT, Wabup Ende: Kami Tunggu Keputusan Resmi

Kompas.com - 01/03/2023, 11:52 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Wakil Bupati (Wabup) Ende, Erikos Emanuel Rede menanggapi kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat yang menerapkan jam sekolah pukul 05.00 Wita di Kupang.

Menurut Erikos, kebijakan tersebut sebenarnya baru diberlakukan beberapa sekolah, sehingga nanti bisa menjadi contoh untuk sekolah lain di NTT.

Meski begitu, kata dia, gagasan Gubernur NTT mengubah jam masuk sekolah perlu diapresiasi. Sebab selain untuk membentuk karakter dan kedisiplinan siswa, juga mengejar ketertinggalan NTT khususnya di bidang pendidikan.

Baca juga: Aturan Siswa SMA dan SMK Masuk Jam 5 Pagi Diterapkan di Kupang, Kepala Dinas: Ini untuk Latih Kedisiplinan Anak-anak NTT

"Untuk mengejar ketertinggalan itu kita harus melakukan sesuatu yang di luar dari kebiasaan. Saya kira kita harus memberikan apresiasi yang positif, ini satu pemikiran luar biasa dari gubernur," ujarnya.

Erikos mengakui, saat ini waktu tidur siswa di atas pukul 00.00 Wita, bahkan ada yang tidur pukul 01.00 Wita hingga 02.00 Wita.

Namun dengan kebijakan yang baru siswa bisa tidur lebih cepat, agar bisa mempersiapkan diri dengan baik saat ke sekolah di keesokan harinya.

"Harus diakui bagi saya sendiri pengalaman belajar yang sampai saya masuk otak itu hanya di pagi hari," katanya.

"Jadi ini gagasan yang luar biasa. Walaupun orang berpikir bahwa ini ide gila segala macam kita kan belum mulai," tambahnya.

Prinsipnya, lanjut Erikos, Pemkab Ende siap dan menunggu arahan selanjutnya dari gubernur NTT.

Ia juga menantang para kepala sekolah di wilayahnya untuk memberlakukan jam sekolah pukul.05.00 Wita.

"Kita menunggu, ketika ada keputusan resmi dari sana (provinsi) ya kita siap. Saya mau tantang sekolah-sekolah SMA dan SMK di Ende untuk menerapkan kebijakan itu," katanya.

Erikos juga meminta orang tua dan masyarakat tidak reaksi secara berlebihan. Ia berkeyakinan Gubernur Viktor punya pertimbangan yang matang sebelum kebijakan itu diterapkan.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi menyebutkan, kebijakan jam masuk SMA dan SMK pukul 05.00 Wita masih dalam tahap uji coba.

Menurut Linus, uji coba itu dilakukan pada 10 sekolah di Kota Kupang.

"Kebijakan ini tentunya untuk meningkatkan mutu sekolah hingga masuk 200 besar terbaik di Indonesia," ujar saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan, di Kantor Gubernur NTT, Selasa (28/2/2023) petang.

Baca juga: Siswa SMA dan SMK Negeri Wajib Masuk Jam 5 Pagi di Kupang, Ombudsman: Apa Kira-kira Urgensinya?

Tentu, kata Linus, kebijakan yang telah dibuat itu akan dievaluasi selama satu bulan sejak 26 Februari 2023 hingga 27 Maret 2023.

Dasar hukumnya kebijakan ini, sebut Linus, berdasarkan perjanjian kinerja antara Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah (Kepsek) yang ditandatangani di SMAN 3 Kupang.

Kebijakan yang diambil ini, jelasnya, sudah melalui kajian dan kerja sama dengan universitas ternama, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan Sekolah Pertahanan di Belu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com