Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Pembangunan di Tarakan, Wali Kota Khairul Implementasikan "Smart City" hingga Kembangkan Sektor Perikanan dan Kelautan

Kompas.com - 24/02/2023, 05:15 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

Selanjutnya indikator ketiga yakni, smart governance. Pemkot Tarakan senantiasa menjalankan pemerintahan secara transparan dan akuntabel.

Lalu, smart living yakni menjadian Tarakan sebagai kota yang nyaman ditinggali untuk semua golongan. Ini dilakukan dengan menjamin terciptanya kerukunan, keamanan, dan publik terlayani kebutuhan dasarnya.

“Sementara itu, smart mobility diimplementasikan dengan kemudahan akses untuk masyarakat. Masyarakat Kota Tarakan dapat menggunakan berbagai transportasi untuk bepergian dengan mudah, baik di dalam kota, antarprovinsi, maupun antar kabupaten/kota,” katanya.

Mengembangkan sektor perikanan dan kelautan

Khairul tak memungkiri, kemajuan sebuah kota tak bisa lepas dari pertumbuhan ekonomi dan investasi. Ia pun menjamin bahwa izin investasi di Kota Tarakan mudah selama para investor memenuhi segala regulasi yang ada. 

“Alhamdulilah, Tarakan mencatatkan rekor investasi sebesar Rp 5 triliun pada 2022. Ini merupakan jumlah investasi tertinggi di Kaltara pada 2022 sekaligus menjadi rekor tertinggi invesasi Tarakan sepanjang sejarah. Sebelumnya, jumlah investasi di Tarakan hanya ratusan miliar,” ujar Khairul.

Selain itu, orang nomor satu di Tarakan itu mengatakan bahwa sejak 2019, pihaknya telah mengembangkan kawasan sesuai potensi. Mulai dari kawasan permukiman warga, industri, bisnis, hingga pariwisata. Dengan demikian, masing-masing kawasan dapat beroperasi secara optimal tanpa mengganggu kawasan lain.

Sebagai contoh, Pemkot Tarakan telah menyiapkan Kawasan Minapolitan sebagai pusat industri perikanan dan kelautan. Nilai ekspor sektor perikanan dan kelautan merupakan yang terbesar di Kota Tarakan.

Produk perikanan dan kelautan yang diekspor eperti udang windu, kepiting, serta rumput laut. Menurutnya, salah satu kelebihan udang windu tarakan diternakan dengan pakan alami.

Baca juga: Kubedistik Binaan PEP Tarakan Dorong Difabel Mandiri di Bisnis Batik Ramah Lingkungan

Khairul menilai, sektor perikanan dan kelautan masih potensial untuk dikembangkan dalam beberapa tahun mendatang. Oleh karena itu, pihaknya gencar mengedukasi masyarakat di pesisir untuk memperbaiki kualitas produk ekspor. Salah satunya dengan melakukan pelatihan pengembangbiakan udang windu dan rumput laut berbasis ilmiah.

“Kami ingin para petani rumput laut dapat menghasilkan produk dengan metode ilmiah supaya produk yang dihasilkan lebih berkualitas dan produktif. Dengan kualitas yang baik dan produksi lebih banyak, para petani rumput laut dapat mendapatkan penghasilan lebih besar,” tuturnya.

Meski memiliki potensi besar, Khairul menyayangkan bahwa proses ekspor produk kelautan dari Tarakan tidak bisa dilakukan secara langsung. Melainkan, harus dilakukan di Pelabuhan Surabaya. 

Akibatnya, biaya ekspor yang dikeluarkan pengusaha menjadi lebih besar. Padahal, Tarakan berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang terbuka bagi perlintasan perdagangan internasional dan kapal asing. Lokasi ini membuat Tarakan lebih dekat dengan negara tujuan ekspor, seperti Cina serta Jepang.

“Kami sedang mengupayakan supaya hasil ekspor kami bisa langsung dikirim dari Tarakan. Karena dengan biaya ekspor lebih murah, harga produk juga dapat ditekan. Ini membuat produk ekspor asal Tarakan yang sudah terkenal kualitasnya dapat dijual dengan harga bersaing,” kata Khairul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com