Salin Artikel

Genjot Pembangunan di Tarakan, Wali Kota Khairul Implementasikan "Smart City" hingga Kembangkan Sektor Perikanan dan Kelautan

Tingginya PDRB tersebut tidak lepas dari besarnya potensi yang dimiliki Kota Tarakan. Bahkan, Wali Kota Tarakan, Khairul bercita-cita ingin menjadikan Kota Tarakan sebagai "The Little Singapore".

"Kami ingin menjadi sebuah mutiara di tengah lautan, kepulauan Indonesia ini.Kalau tidak bisa mengubah secara keseluruhan ya kita ubah Tarakan. Mudah-mudahan bisa menjadi sebagaimana cita-cita kami, bisa menjadi The Little Singapore," katanya, saat berkunjung ke kantor Kompas.com di Jakarta, Rabu(10/2/2023).

Berbagai langkah dilakukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Mulai dari pengembangan smart city, hingga mengembangkan sektor perikanan dan kelautan. 

Menjadikan Kota Tarakan sebagai smart city

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Tarakan itu mengungkapkan saat ini Tarakan sedang menuju ke arah pembangunan kota maju dan modern. Khairul mencanangkan konsep smart city dalam mengembangkan Kota Tarakan.

Menurutnya, ada sejumlah indikator utama dari smart city yang digagasnya sejak menjadi wali kota

Indikator smart city yang pertama adalah smart people atau warga yang pintar. Saat ini, Kotra Tarakan mampu mencatatkan indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 7,6. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata IPM nasional sebesar 7,2. Ini menunjukkan kualitas hidup masyarakat Tarakan lebih tinggi ketimbang rata-rata wilayah di Indonesia.

“Tingginya IPM Tarakan menjadi salah satu capaian penting untuk mewujudkan visi membangun kota maju. Saya berharap, IPM Tarakan dapat meningkat dari tahun ke tahun," katanya.

Khairul mengatakan Pemkot Tarakan juga memprioritaskan sektor pendidikan dan kesehatan dalam 16 program unggulannya. Dia mencontohkan alokasi anggaran untuk sektor pendidikan besarannya hampir mencapai 30 persen. 

Dengan alokasi anggaran itu, dia menggratiskan biaya pendidikan, mulai dari jenjang taman kanak-kanak (TK), hingga SMP negeri. Tak hanya itu, bantuan operasional juga diberikan untuk sekolah swasta sehingga biaya yang dipungut tidak membebani orangtua siswa. 

“Alhamdulilah, Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) di Tarakan mencapai 14 tahun. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang berada di angka 13,10. Ini berarti rata-rata masyarakat Tarakan dapat menempuh pendidikan hingga Diploma II,” tutur Khairul.

Selain itu, Pemkot Tarakan juga tengah meningkatkan kualitas infrastruktur kesehatan, mulai dari layanan dasar, seperti puskesmas, hingga layanan tingkat lanjut, seperti rumah sakit. Dengan demikian, masyarakat Tarakan tidak perlu pergi ke Singapura untuk berobat

“Berdasarkan data Bank Indonesia, setiap tahun triliunan rupiah keluar dari Tarakan. Seandainya uang tersebut dibelanjakan di Tarakan, pasti dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya. 

Lalu indikator yang kedua adalah smart economy.  Dia mengatakan indikator ini memungkinkan pendapatan per kapita masyarakat Tarakan dapat menunjang kualitas hidup mereka.

Selanjutnya indikator ketiga yakni, smart governance. Pemkot Tarakan senantiasa menjalankan pemerintahan secara transparan dan akuntabel.

Lalu, smart living yakni menjadian Tarakan sebagai kota yang nyaman ditinggali untuk semua golongan. Ini dilakukan dengan menjamin terciptanya kerukunan, keamanan, dan publik terlayani kebutuhan dasarnya.

“Sementara itu, smart mobility diimplementasikan dengan kemudahan akses untuk masyarakat. Masyarakat Kota Tarakan dapat menggunakan berbagai transportasi untuk bepergian dengan mudah, baik di dalam kota, antarprovinsi, maupun antar kabupaten/kota,” katanya.

Mengembangkan sektor perikanan dan kelautan

Khairul tak memungkiri, kemajuan sebuah kota tak bisa lepas dari pertumbuhan ekonomi dan investasi. Ia pun menjamin bahwa izin investasi di Kota Tarakan mudah selama para investor memenuhi segala regulasi yang ada. 

“Alhamdulilah, Tarakan mencatatkan rekor investasi sebesar Rp 5 triliun pada 2022. Ini merupakan jumlah investasi tertinggi di Kaltara pada 2022 sekaligus menjadi rekor tertinggi invesasi Tarakan sepanjang sejarah. Sebelumnya, jumlah investasi di Tarakan hanya ratusan miliar,” ujar Khairul.

Selain itu, orang nomor satu di Tarakan itu mengatakan bahwa sejak 2019, pihaknya telah mengembangkan kawasan sesuai potensi. Mulai dari kawasan permukiman warga, industri, bisnis, hingga pariwisata. Dengan demikian, masing-masing kawasan dapat beroperasi secara optimal tanpa mengganggu kawasan lain.

Sebagai contoh, Pemkot Tarakan telah menyiapkan Kawasan Minapolitan sebagai pusat industri perikanan dan kelautan. Nilai ekspor sektor perikanan dan kelautan merupakan yang terbesar di Kota Tarakan.

Produk perikanan dan kelautan yang diekspor eperti udang windu, kepiting, serta rumput laut. Menurutnya, salah satu kelebihan udang windu tarakan diternakan dengan pakan alami.

Khairul menilai, sektor perikanan dan kelautan masih potensial untuk dikembangkan dalam beberapa tahun mendatang. Oleh karena itu, pihaknya gencar mengedukasi masyarakat di pesisir untuk memperbaiki kualitas produk ekspor. Salah satunya dengan melakukan pelatihan pengembangbiakan udang windu dan rumput laut berbasis ilmiah.

Meski memiliki potensi besar, Khairul menyayangkan bahwa proses ekspor produk kelautan dari Tarakan tidak bisa dilakukan secara langsung. Melainkan, harus dilakukan di Pelabuhan Surabaya. 

Akibatnya, biaya ekspor yang dikeluarkan pengusaha menjadi lebih besar. Padahal, Tarakan berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang terbuka bagi perlintasan perdagangan internasional dan kapal asing. Lokasi ini membuat Tarakan lebih dekat dengan negara tujuan ekspor, seperti Cina serta Jepang.

“Kami sedang mengupayakan supaya hasil ekspor kami bisa langsung dikirim dari Tarakan. Karena dengan biaya ekspor lebih murah, harga produk juga dapat ditekan. Ini membuat produk ekspor asal Tarakan yang sudah terkenal kualitasnya dapat dijual dengan harga bersaing,” kata Khairul.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/24/051500278/genjot-pembangunan-di-tarakan-wali-kota-khairul-implementasikan-smart-city

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke