BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Sunanto menyapa sejumlah pejabat negara dengan guyonan saat Pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah di Kota Balikpapan, Rabu (22/2/2023).
Bahkan guyonannya itu juga menyasar Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia sempat menyinggung tokoh Zainuddin dalam film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck saat menyapa Jokowi.
Menurutnya, kehadiran Jokowi tersebut menegaskan bahwa dirinya tidak seperti tokoh Zainuddin dalam film tersebut.
"Terima kasih Bapak telah hadir di akhir masa pensiun saya. Jadi saya sangat bersyukur Pak. Menegaskan bagi saya, bahwa saya tidak seperti Zainuddin di film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck Pak," katanya yang disambut tawa tamu undangan muktamar.
Baca juga: Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Sapa Megawati dengan Salam Metal: Ibunda Ketua Umumku PDI Perjuangan
Dia mengaku saat pertama kali bertemu Presiden Jokowi menyampaikan bahwa dirinya seperti Tokoh Zainuddin.
"Saya pertama kali pertemu Pak Presiden menyampaikan, saya ini Zainudin Pak. Kenapa? Karena Zainuddin di Makassar dibilang orang Minang, di Minang dianggap orang Makassar," ungkap pria yang sering disapa Cak Nanto itu.
Dia mengungkapkan bahwa di Muhammadiyah dirinya sering diduga sebagai orang Jokowi. Padahal dia merasa tak dianggap oleh Jokowi.
"Saya di Muhammadiyah dianggap orang Bapak, tapi masalahnya Bapak enggak mengaggap saya. Kan nesatapa," candanya.
Selanjutnya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga jadi sasaran candaan Cak Nanto. Dia mengaku tak bisa lagi menghubungi Yudo setelah menjadi Panglima TNI.
"Setelah jadi panglima kayaknya nomornya ganti. Saya enggak tahu Bapak. Jadi mohon nanti di WA (WhatsApp) Bapak. Jadi mohon izin Pak Panglima. Waktu KSAL saya WA-an tapi setelah panglima nomornya ganti. Jadi agak repot saya untuk menghubungi. Muktamar agak tersendat karena enggak WA Pak Panglima," selorohnya.
Baca juga: Jokowi Berharap Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah Hasilkan Agenda Besar
Cak Nanto juga menyinggung Menteri Investasi Bahlil Lahadia yang sibuk setelah jadi menteri. Namun dia menilai Bahlil adalah sosok aktivis yang sukses menjadi menteri.
"Waktunya terlalu sibuk sehingga saya tidak pernah dikasih jadwal untuk ketemu. Mohon maaf Pak Bahlil. Waktu tidak jadi menteri waktunya banyak. Setelah jadi menteri kok kayaknya. Ini teladan bagi organisasi aktivis-aktivis yang berangkat dari kecil, berangkat dari kemiskinan, berangkat dari ketidakmampuan sekarang sudah bisa menajdi menteri," kata dia.
Lalu Menteri BUMN Erick Thohir yang baru saja terpilih sebagai Ketua PSSI juga disapa Cak Nanto.
"Menteri BUMN Bang Erick. Saya banyak belajar dan selamat sudah dipilih menjadi ketua PSSI. Saya kira Pak presiden, kalau dipegang Pak Eric agak selesai semua kayaknya," katanya.
Pada kesempatan itu, dia juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Dia mengaku sering merepotkan Haedar Nashir.
"Yang kami hormati, Ayahanda Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir MSi. Saya mohon maaf karena sudah sangat direpotkan dengan kelakuan saya. Inilah gaya Muhammdiyah Madura campur Solo Pak. Jadi agak ngegas, agak ngerem yang penting maju," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.