Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Kaget, Habitat Alami Bekantan di Tengah Sungai Barito

Kompas.com - 23/02/2023, 23:30 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Suaka Margasatwa Pulau Kaget adalah sebuah kawasan lindung yang berada di Desa Tabunganen Muara, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

Pulau Kaget merupakan sebuah pulau alami yang terbentuk dari endapan lumpur Sungai Barito, yang terletak bersebelahan dengan Pulau Tempurung.

Baca juga: Taman Nasional Lorentz, Pemilik Puncak dengan Salju Abadi

Lokasi Pulau Kaget juga berada di dekat delta Sungai Barito yang mengarah ke Laut Jawa.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (18/04/2016), nama Pulau Kaget disebut berasal dari perasaan sebagian orang yang ketika memasuki lokasi tersebut akan merasa kaget oleh riuhnya suara bekantan.

Baca juga: 7 Fakta Tarakan, Kota Berikon Bekantan yang Asal-usul Namanya dari Sebuah Persinggahan

Diperkirakan pada 2016 terdapat sekitar 2.000 bekantan yang menghuni pulau dengan luas sekitar 85 hektar ini.

Selain bekantan, ada berbagai hewan langka yang menghuni Suaka Margasatwa ini, yaitu kera ekor panjang dan lutung.

Baca juga: Dari Bekantan hingga Pesut, Keanekaragaman Hayati Lanskap Kubu di Kalbar yang Terancam Punah

Biasanya para bekantan akan muncul di pohon-pohon yang berada di tepi Sungai Barito ketika pagi hari.

Kemudian setelah hari beranjak siang, mereka akan kembali masuk ke dalam hutan.

Suaka Margasatwa Pulau Kaget di tengah Sungai Barito, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pulau Kaget adalah habitat bagi satwa Bekantan.Kompas.com/BARRY KUSUMA Suaka Margasatwa Pulau Kaget di tengah Sungai Barito, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pulau Kaget adalah habitat bagi satwa Bekantan.

Cara Berkunjung ke Pulau Kaget

Untuk mencapai Pulau Kaget, dari Kota Banjarmasin Anda harus menempuh jalur air untuk bisa sampai.

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pulau Kaget adalah sekitar 40 menit dengan menggunakan perahu tradisional seperti kelotok.

Perlu diingat jika pulau ini dikelilingi lumpur dan tumbuhan bakau, sehingga Anda tidak bisa menepikan perahu di sini.

Agar dapat melihat bekantan lebih dekat, Anda harus turun di ke dalam lumpur dan berjalan perlahan menuju ke tengah pulau.

Dilansir dari laman bksdakalsel.com, kondisi tanah di kawasan Pulau Kaget berupa tanah aluvial dengan tekstur tanah secara umum halus (liat).

Sementara topografi kawasan Suaka Margasatwa Pulau Kaget adalah dataran dengan ketinggian 0 meter dari permukaan laut sehingga wilayahnya sebagian besar dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Di tengah Pulau Kaget terdapat sebuah sungai yaitu Sungai Saka Tengah, dengan beberapa anak-anak sungai yang bermuara ke sungai tersebut.

Sejarah Suaka Margasatwa Pulau Kaget

Pulau Kaget pertama kali ditetapkan sebagai kawasan lindung berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 701/Kpts/Um/II/1976 tanggal 6 Nopember 1976 dengan luas sekitar 85 ha.

Kemudian dikeluarkan lagi dengan SK Menhutbun No. 337/Kpts-II/1999 yang menetapkan fungsi Cagar Alam Pulau Kaget dengan luas sekitar 63,60 ha.

Perubahan fungsi menjadi Suaka Margasatwa kembali ditetapkan berdasarkan Perubahan Fungsi SK Menhutbun No. 772/Kpts-II/199 tanggal 27 September 1999.

Selanjutnya pada 2009 luasan Suaka Margasatwa Pulau Kaget ditambah menjadi 292,437 ha sesuai SK Menteri Kehutanan No. 435/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juni 2009.

Saat ini Suaka Margasatwa Pulau Kaget berada di wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah II Banjarbaru, Balai KSDA Kalimantan Selatan.

Sumber:
ksdakalsel.com  
travel.kompas.com (Editor: I Made Asdhiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com