KOMPAS.com - Perjalanan masuknya budaya Hindu Buddha ke Indonesia bermula karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan India.
Dampaknya, tata kehidupan masyarakat yang semula diatur melalui lembaga kesukuan, berubah menjadi lembaga kerajaan atau lembaga negara.
Perubahan tersebut terjadi akibat pengaruh India yang datang ke Nusantara.
Berikut ini adalah beberapa kerajaan Hindu Buddha di Indonesia beserta rajanya.
Kerajaan Mataram Kuno bercorak Hindu dan Buddha yang berdiri di Jawa Tengah bagian selatan pada abad ke-8, kemudian kerajaan tersebut pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.
Letak Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah diperkirakan di Bhumi Mataram (sebutan pada zaman dahulu untuk Yogyakarta).
Kerajaan Mataram Kuno juga kerap disebut sebagai Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Medang.
Baca juga: Kerajaan Mataram Kuno: Letak, Masa Kejayaan, dan Peninggalan
Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, dimana berkuasa antara tahun 732-760 Masehi.
Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno adalah Raja Sanjaya yang dikenal sebagai raja cakap, bijaksana, adil, dan taat dalam beragama.
Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada tahun 732 Masehi, kemudian kerajaan ini runtuh pada tahun 1007 Masehi.
Kerajaan Singasari atau Kerajaan Tumapel adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
Letak Kerajaan Singasari di Singasari, Malang, Jawa Timur.
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang juga sebagai raja pertama yang bergelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi pada tahun 1222 Masehi.
Puncak kejayaan Singasari pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, yang berkuasa pada tahun 1272 hingga 1292 Masehi.
Sumber sejarah Kerajaan Singasari dapat diketahui melalui Kitab Pararaton dan Kitab Negarakertagama, serta prasasti-prasasti peninggalannya.
Baca juga: Kerajaan Singasari: Letak, Silsilah, Kehidupan Sosial, dan Peninggalan