Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu 4 Balita Anak PMI Ilegal Asal NTT, Ibu Dibunuh dan Ayah Ditahan Polisi Malaysia

Kompas.com - 22/02/2023, 05:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kisah pilu dialami empat balita anak pasangan suami istri Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sang ayah berinisial B yang merupakan warga Belu, NTT ditahan oleh pihak kepolisian Malaysia.

B diduga membunuh istrinya sendiri, Oce Liu (31), PMI asal Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.

Baca juga: Dibunuh Suami di Malaysia, Jenazah PMI Asal NTT Dipulangkan ke Kampung Halaman

Pelaksana Harian Sub Kordinator Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Suratmi Hamida menjelaskan, empat bocah tersebut rata-rata masih berusia balita.

Mereka berusia lima tahun, empat tahun, dua tahun, dan si bungsu berusia tujuh bulan.

Lantaran tak ada orangtua yang mengurus mereka, empat bocah tersebut dievakuasi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca juga: Jenazah 2 PMI Sempat Tertahan di Kupang akibat Jalan Trans Timor Tertutup Longsor

"Saat ini empat anak sedang diurus dokumennya untuk pulang ke NTT," kata Suratmi Hamida, kepada Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Suratmi mengatakan, pengurusan dokumen tentu membutuhkan waktu lama, mengingat kedua orangtua mereka yang bekerja di perkebunan adalah PMI ilegal.

"Berdasarkan data yang kita terima, mereka adalah PMI ilegal yang sudah bekerja di Malaysia sejak tahun 2009 atau 13 tahun lamanya," kata Suratmi.

Pihaknya lanjut dia, belum tahu pasti kapan empat anak ini dipulangkan ke NTT.

"Untuk pemulangan tergantung KBRI Kuala Lumpur. Kami menunggu petunjuk dari sana," ujar dia.

Dihubungi terpisah, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengaku belum mengetahui hal itu.

"Saya cek dulu ke KBRI ya," ujar Judha singkat.

Baca juga: Mantan Pegawai BP3TKI Otaki Pengiriman PMI Ilegal, Kirim 1 Orang Dibayar Rp 2 Juta

Sebelumnya diberitakan, jenazah Oce Liu (31), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dibunuh suaminya di Malaysia, dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Fatumnasi, Kecamatan Neonbana, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.

"Jenazah Oce Liu diterbangkan dari Malaysia dan tiba di Bandara El Tari Kupang, Sabtu 18 Februari 2023 kemarin," kata Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Siwa, kepada Kompas.com, Minggu (19/2/2023).

Siwa menjelaskan, berdasarkan data, Oce Liu yang merupakan PMI ilegal, meninggal pada 7 Desember 2022 di Selangor, Malaysia.

Dia meninggal diduga akibat dibunuh suaminya berinisial B, asal Kabupaten Belu, NTT.

Baca juga: Tinjau Longsor di Takari, Wakil Gubernur NTT Apresiasi Warga yang Berikan Tanah untuk Jalan Alternatif

Belum diketahui persis, motif dugaan pembunuhan tersebut. Saat ini, B telah ditangkap polisi Kerajaan Malaysia untuk diproses hukum lebih lanjut.

Jenazah Oce, sempat disemayamkan selama dua bulan lebih di Hospital Kajang Selangor, karena tak memiliki identitas yang dikenali.

Sehingga, otoritas Malaysia berkoordinasi dengan instansi terkait di Indonesia untuk mengirim hasil tes DNA keluarga Oce di Kabupaten TTS, agar dicocokan dengan jenazah Oce.

Setelah identitasnya dikenali dan DNA cocok dengan keluarga, jenazah Oce lalu dipulangkan dari Malaysia pada 17 Februari 2023 dan tiba di Kupang pada 18 Februari 2023. Jenazah diterima kakak kandungnya bernama Feri Liu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com