Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Warga Sebut Gunung Berpindah Tutup Jalan Trans-Timor Kupang, Ini Penjelasan Ahli Geologi

Kompas.com - 20/02/2023, 19:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Video warga di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan soal gunung berpindah tempat, viral di media sosial.

Warga tersebut mengatakan di hadapannya gunung seperti berpindah dan menutup badan jalan Trans-Timor di Kilometer 73 Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.

"Ampun ini jalan tertutup rapat semua tidak ada akses sama sekali, ini gunung pindah ini, ya ampun. Mau lewat mana ini, ini dahsyat aduh, ini jalan tertutup ada tronton terkubur di dalam ini, tertutup akses sudah, Tuhan. Gunung pindah ini," kata perekam video.

Penjelasan ahli

Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Herry Kota mengatakan, tidak ada fenomena gunung berpindah.

Namun yang terjadi adalah berpindahnya material longsoran berupa tanah dan batu.

"Gunung tidak berpindah. Yang terjadi itu material saja yang turun atau longsor biasa," ujar Herry, kepada Kompas.com, Senin (20/2/2023) petang.

Menurut Herry, kejadian itu bukan hal baru di wilayah Kabupaten Kupang.

Baca juga: 58 Warga di Kupang Terdampak Longsor yang Terjadi di Jalan Trans-Timor

Hanya saja, kata dia, material longsoran turun menutupi badan jalan nasional yang menghubungkan Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka, Belu, bahkan sampai Timor Leste.

Sehingga kejadian tersebut menghebohkan warga.

Kondisi rentan

Sejumlah alat berat sedang membersihkan material longsor di jalan Trans-Timor, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)Dokumen Elfrid Sejumlah alat berat sedang membersihkan material longsor di jalan Trans-Timor, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Menurut Herry, di sepanjang daerah Takari, Kabupaten Kupang hingga Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan, kontur tanah dan bebatuan disusun oleh serpih dan napal serta batu pasir gampingan.

Sifat tanah dan bebatuan itu, kata dia, menyerap air tapi sulit melepas air.

Sehingga, air yang masuk akan menambah volume porinya. Dia menjelaskan bahwa kondisi di lokasi longsor, selama ini sudah rentan.

"Jadi, ketika ada pemicunya seperti hujan dan juga gempa bumi, maka air yang masuk menambah volume ditunjang kemiringan lereng, maka material berpindah ke bawah hingga menutup jalan," terangnya.

Baca juga: Longsor Tutup Badan Jalan Trans-Timor Kupang NTT, 1 Truk Tronton Tertimbun

Antrean kendaraan di jalan Trans-Timor, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akibat longsor yang menutupi badan jalanKOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Antrean kendaraan di jalan Trans-Timor, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akibat longsor yang menutupi badan jalan

Material longsoran akan terus bergerak turun jika lerengnya curam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com