AMBON, KOMPAS.com - DF (23), terduga pelaku utama bentrok warga di Kota Tual, Maluku, akhirnya ditangkap polisi. Warga Desa Wakol, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, itu sudah diterbangkan ke Ambon untuk menjalani penahanan di Polda Maluku.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengungkapkan, DF merupakan pelaku utama penyerangan warga pada 31 Januari 2023. Aksinya itu menyebabkan seorang warga bernama Abdul Rahman Muh Sanja Borut terkena panah di bagian kepala.
Kejadian itu pun memicu bentrok warga di Kota Tual selama beberapa hari usai kejadian itu.
“Pelaku berinisial DF ini merupakan pelaku utama bentrok. Ia ditangkap setelah aparat Polres Tual berkoordinasi dengan keluarganya,” kata Roem kepada Kompas.com, Senin (20/2/2023).
Baca juga: 3 Hari Bentrok Warga di Kota Tual Akibatkan 86 Rumah Hangus Terbakar
Setelah diserahkan oleh pihak keluarga pada Sabtu (18/2/2023) siang, pelaku kemudian digelandang menuju Polres Tual untuk menjalani pemeriksaan. Selanjutnya, DF langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Menurut Roem, sehari setelah ditetapkan sebagai tersangka, DF langsung diterbangkan ke Kota Ambon dengan menggunakan pesawat domestik.
Baca juga: Wali Kota Tual Janji Perbaiki Rumah Warga yang Rusak akibat Bentrokan
“Tersangka sudah berada di Ambon. Kemarin tiba dengan pesawat sekitar pukul 13.00 WIT. Tersangka juga sudah menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku, dan saat ini ditahan di Rutan Polda Maluku,” jelasnya.
Roem mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, sebelum melancarklan aksinya tersangka terlebih dahulu mengonsumsi minuman keras di Langgur.
“Jadi saat mabuk, tersangka pulang dan menyerang korban dengan panah,” ujarnya.
Roem mengungkapkan, penangkapan pelaku utama bentrok di Kota Tual tersebut berkat kontribusi pihak keluarga yang secara sukarela menyerahkan tersangka kepada polisi.
“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pihak keluarga yang mau menyerahkan tersangka. Kami berharap penyerahan pelaku kejahatan dari pihak keluarga seperti ini bisa menjadi role model, sehingga penanganan bentrok bisa secepatnya dituntaskan. Jangan malah pelaku kejahatan disembunyikan,” katanya.
Ia mengatakan, setelah para pelaku bentrok dan penyebar hoaks ditangkap, kondisi di Kota Tual kini telah kondusif.
“Jangan karena persoalan perorangan terus ditarik menjadi persoalan negeri atau desa yang akhirnya malah merusak semua dan timbulkan korban, baik hancurnya rumah maupun jatuhnya korban jiwa manusia,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.