MANADO, KOMPAS.com - Sempat dilaporkan hilang, Indo Sarapung (31), tukang ojek pangkalan di Tondano, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), ternyata dibunuh.
Mayat pria asal Kecamatan Tondano Timur, Minahasa, itu ditemukan di area perkebunan Mahawu, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, Sulut, pada Sabtu (4/2/2023) lalu.
Terduga pelaku pembunuhan telah ditangkap Tim Resmob Polres Minahasa.
"Terduga pelaku laki-laki berinisial RS (25), warga Kota Tomohon. RS ditangkap di sebuah rumah kos di wilayah Kota Tomohon, pada hari Kamis (9/2/2023) dini hari," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Demi Biayai Operasi Jantung Anaknya, Tukang Ojek di Sultra Hendak Jual Ginjalnya
Sebelumnya, korban dilaporkan hilang oleh istrinya pada tanggal 24 Januari 2023 lalu.
"Istri korban membuat laporan orang hilang di Polres Minahasa. Kemudian ditindaklanjuti petugas dengan melakukan penyelidikan," ujar Jules.
Baca juga: Tukang Ojek di Prabumulih Sebut Siap Dihukum Mati Usai Tusuk Rekannya hingga Tewas, Ini Pengakuannya
Tragis, korban kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di perkebunan Mahawu, Sabtu (4/2/2023).
Petugas lalu melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
"Hasil penyelidikan, petugas pun mengantongi identitas dan kemudian mengamankan RS, yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap korban," ucapnya.
Informasi diperoleh, kejadian bermula pada Selasa (24/1/2023) pagi, saat keduanya bertemu di depan sebuah tempat laundry di wilayah Kecamatan Tondano Barat, Minahasa.
RS lalu meminta korban untuk mengantarnya ke Mahawu dengan menawar ongkos sebesar Rp 25.000 namun korban menolaknya.
"Korban lalu menuju pangkalan ojek dan memberitahukan kepada temannya sesama tukang ojek, bahwa ada penumpang yang minta diantar ke Mahawu," jelasnya.
Teman korban tersebut kemudian menghampiri terduga pelaku dan menawarkan jasa ojek. Tetapi, RS hanya diam, kemudian berjalan menjauh.
Tak berselang lama, RS melihat korban melintas, lalu memanggilnya dan kembali minta diantar ke Mahawu, kali ini dengan tawaran ongkos Rp 100.000. Korban pun setuju, lalu mengantar RS.
Ketika sampai di Jalan Raya Mahawu, RS menyuruh korban berbelok ke kanan menuju area perkebunan.