Dia pun berniat singgah untuk melepas lelah, sekaligus meminta minum.
"Saat itu, pelaku kebetulan pulang dan langsung bertanya ‘ada apa, kamu cari siapa di rumahku', dengan logat ketus, dan memegang parang. Pelaku juga meminta agar korban melepas maskernya. Tak ingin merespons sikap kasar pelaku, korban memilih beranjak pergi," kata dia.
Baca juga: Kawanan Perampok Bersenjata Parang Panjang Satroni Minimarket di Makassar
Pelaku yang tersinggung, langsung mengejar dan langsung menyabetkan parang ke punggung korban.
Terluka akibat sabetan parang, korban mencoba melawan dengan merebut parang pelaku sampai kedua tangannya robek terkena bagian tajam parang tersebut.
"Merasakan kesakitan, korban berlari menyelamatkan diri ke sebuah rumah yang berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah pelaku," imbuh Sony.
Abdullah, si pemilik rumah, langsung memberikan pertolongan dan membawa korban ke Pustu Sei Kapal untuk menangani luka-luka yang diderita.
Hingga akhirnya korban dirujuk ke RSUD Nunukan.
Kejadian itu pun dilaporkan Abdullah ke polisi.
Pelaku mengaku menganiaya korban karena tersinggung pada sikap korban yang tak mau menjawab pertanyaannya, serta menolak membuka masker.
Pelaku mengaku korban adalah orang yang tak pernah dilihatnya, sehingga ada kekhawatiran korban melakukan hal-hal yang membahayakan keluarga pelaku.
Terlebih, rumah pelaku berada jauh dari pemukiman warga lainnya.
"Alasan alasan itulah yang mendasari pelaku nekat menganiaya korban dengan senjata tajam. Selain daripada itu, diduga pelaku dalam pengaruh minuman keras jenis tuak," kata Sony.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 351 Ayat (2) KUHP.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.