Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 15 Pekerja Bangunan di Nduga Selamat dari KKB, Jalan Kaki 2 Hari Ditemani Warga

Kompas.com - 09/02/2023, 10:35 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Petugas telah meminta keterangan pada 15 pekerja bangunan yang sempat diancam oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Pada Rabu (8/2/2023), 15 pekerja bangunan tersebut berhasil dievakuasi ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Kepada petugas, mereka menceritakan upaya menyelamatkan diri dari KKB.

Baca juga: Setelah 15 Pekerja Bangunan Dievakuasi, TNI-Polri Fokus Selamatkan Pilot Susi Air

Didatangi orang-orang bersenjata

Para pekerja bangunan itu menyatakan bahwa mereka tidak disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Namun, mereka memang sempat bertemu dengan KKB dan mendapatkan ancaman pada Sabtu (4/2/2023).

Baca juga: Kronologi Versi Pj Bupati Nduga, 15 Pekerja Bangunan Diancam KKB Sebelum Insiden Susi Air

"Mereka didatangi oleh orang-orang bersenjata yang memerintahkan mereka untuk menghentikan pekerjaan," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani, di Timika, Kamis (9/2/2023).

Saat itu, terang Faizal, para pekerja mendapat perlindungan dari warga sekitar.

Warga kemudian membawa mereka ke rumah salah satu tokoh agama untuk berlindung.

Baca juga: 15 Pekerja Bangunan yang Diancam KKB di Nduga Diselamatkan dan Dievakuasi ke RSUD Mimika


Namun, warga setempat juga menyarankan agar para pekerja segera pergi dari Distrik Paro karena khawatir KKB akan kembali mencari mereka.

"Karena kemudian masyarakat melihat hal itu dan mengamankan mereka supaya tidak ke mana-mana dan terjadi sesuatu yang tak diinginkan kepada mereka," kata Faizal.

Warga juga membantu para pekerja tersebut menuju ke lokasi aman.

"Lalu saat itu masyarakat langsung menyarankan kepada mereka untuk pergi dan kemudian mereka pergi dibawa sama masyarakat ke titik arah yang kita gunakan untuk evakuasi," sambung Faizal.

Baca juga: Rentetan Kejadian di Distrik Paro Nduga, Bermula Ancaman KKB pada Pekerja Bangunan hingga Pembakaran Pesawat Susi Air

Jalan kaki 2 hari

Menurut dia, awalnya masyarakat membawa para pekerja ke Distrik Kenyam dengan berjalan kaki. Butuh berhari-hari untuk sampai ke Kenyam dengan jalan kaki.

Saat baru berjalan selama dua hari, ada komunikasi masuk antara masyarakat dan aparat keamanan.

"Jadi memang awalnya mereka mau ke Kenyam berjalan kaki. Kalau ke Kenyam Itu kan jaraknya sangat jauh dan saat itu kita takut mereka dikejar. Nah, kalau dikejar dapat maka repot kita, karena Egianus biasanya bukan ngancam tapi dibuktikan oleh dia," tuturnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com