Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Kejadian di Distrik Paro Nduga, Bermula Ancaman KKB pada Pekerja Bangunan hingga Pembakaran Pesawat Susi Air

Kompas.com - 09/02/2023, 07:57 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, tiba-tiba menjadi sorotan setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya berulah.

Peristiwa itu berawal dari informasi yang dikeluarkan oleh pihak manajemen Susi Air, milik Susi Pudjiastuti pada Selasa (7/2/2023) pagi.

Baca juga: Setelah Insiden Susi Air, Panglima TNI Pertebal Personel di Distrik Paro Nduga

Saat itu, perusahaan tersebut mengeluarkan informasi bahwa pesawat Pilatus dengan nomor registrasi PK-BVY yang dipiloti Philips Marthen (37), diduga dibakar setelah berhasil mendarat dengan selamat di Lapangan Terbang Paro pada pukul 06.17 WIT.

Founder Susi Air, Susi Pudji Astuti menyatakan pilot dan para penumpang saat itu belum dapat dihubungi sehingga kondisinya belum bisa dipastikan. Susi juga mengonfirmasi bahwa pesawat dibakar.

"Pesawat sudah dibakar, confirm landing baik bukan accident atau crash. Sedang dicari tahu kondisi pilot dan penumpang," katanya, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Kronologi Versi Pj Bupati Nduga, 15 Pekerja Bangunan Diancam KKB Sebelum Insiden Susi Air

Kejadian tersebut kemudian dibenarkan oleh Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani. 

Di saat yang sama, Faizal mengonfirmasi bahwa di DIstrik Paro belum terdapat Pos TNI-Polri dan wilayah tersebut tergolong rawan karena merupakan markas dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Paro itu markasnya Egianus," cetusnya, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Kala KKB Diduga Sandera Pilot Susi Air dan 15 Pekerja Bangunan di Nduga...

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa yang sedang berada di Jakarta, menyatakan bahwa pesawat Susi Air dibakar oleh KKB dan pilot dibawa oleh mereka.

"(Pilot) Dibawa oleh kelompok EK (Egianus Kogoya)," ujarnya melalui pesan singkat, Selasa (7/2/2023).

Pengancaman pada pekerja bangunan

Pada Selasa sore, diketahui ada pengancaman yang dilakukan KKB terhadap pekerja bangunan yang sedang membangun Pusekesmas Paro.

Hal itu kemudian dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo yang menyatakan, pengancaman terjadi sebelum pesawat Susi Air dibakar, tepatnya pada Sabtu (4/2/2023).

"Sabtu (4/2/2023), ada informasi dari masyarakat yang melaporkan kepada kontraktor pembangunan puskesmas di Distrik Paro, bahwa 15 pekerja mendapat ancaman dari Egianus Kogoya. Terkait dengan informasi tersebut, Bupati Nduga merespons dengan melaporkan kepada Kapolres Nduga yang sedang berada di Timika," ujar Benny di Jayapura, Selasa.

Baca juga: Kapolda Papua: KKB Mengira Pesawat Susi Air Akan Dipakai Mengevakuasi 15 Tukang

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).KOMPAS.com/Rahel Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Di tempat berbeda, Kapolda Papua Mathius D. Fakhiri menyatakan kasus pembakaran pesawat Susi Air terkait dengan pengancaman 15 pekerja bangunan tersebut.

Menurut dia, Egianus Kogoya mengira pesawat yang kemudian mendarat di Paro tersebut akan digunakan untuk mengevakuasi pekerja bangunan yang sudah mereka ancam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com