Aziz mengakui bila pemasangan kembali atribut TNI di Kantor Wali Kota Magelang tersebut terjadi karena kurangnya intensitas komunikasi antara Pemkot Magelang dengan Mabes TNI.
Pihaknya berjanji akan melakukan koreksi dan kembali mengedepankan komunikasi dengan pihak TNI.
"Ini mungkin jadi koreksi bagi kami. Karena mohon maaf, pimpinan TNI berubah, jadi seharusnya kami yang menginisiasi komunikasi itu," ungkapnya.
Aziz melanjutkan, dalam waktu dekat akan melayangkan surat untuk menemui Panglima TNI Laksamana Yudo Margono guna menyelesaikan persoalan pemasangan kembali atribut TNI dan pelang itu.
TNI memasang pelang atau patok kepemilikan aset pertama kali pada 3 Juli 2020. Kemudian disusul pemasangan logo TNI pada 25 Agustus 2021.
Pemasangan itu terjadi ketika polemik antara TNI dan Pemkot Magelang tentang aset masih terjadi.
Namun, dua penanda itu dicopot oleh TNI sendiri, pada September 2022 lalu, setelah adanya perjanjian kerja sama antara Pemkot Magelang dan Panglima TNI yang dimediasi Menkopolhukam Mahfud MD di Jakarta.
Aziz menceritakan, ketika nota kesepakatan itu ditandatangani, dirinya sudah memohon agar Panglima TNI waktu itu Jenderal Andika Perkasa untuk menurunkan segala atribut logo TNI termasuk pemasangan patok kepemilikan tanah.
"Saya katakan waktu itu, Jenderal saya mohon izin lambang TNI dan patok-patok kepemilikan tanah diturunkan. Disetujui, sehingga langsung diturunkan. Saat itu saya lisan saja sebelum serah terima dilakukan, toh nantinya (aset) juga akan kita serahkan karena itu memang milik TNI," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.