Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kota Saranjana: Lokasi, Asal-usul Nama, dan Peta

Kompas.com - 03/02/2023, 17:26 WIB
Dini Daniswari

Editor

Peta Saranjana termuat dalam Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel, seri pertama yang diterbitkan oleh Staatsbibliothek zu Berlin.

Peta tersebut dibuat 18 tahun sebelum Salomon Muller meninggal dunia pada tahun 1863.

Sementara profesor geografi dan etnologi Belanda, Pieter Johannes Veth turut membagikan informasi mengenai Serandjana.

Informasi tersebut terdapat dalam kamus "Aardrijkskunding en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten", yang terdapat pada halaman 252, terbutan Amsterdam oleh P.N. van Kampen pada tahun 1869.

Veth menuliskan bahwa, "Sarandjana, kaap aan de Zuid-Oostzijde van Poeloe Laut, welk eiland aan Borneo's Zuid-Oost punt is gelegen".

Arti kalimat tersebut kurang lebih,"Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut, yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan".

Baca juga: Viral Foto Penampakan Kota Gaib Saranjana di Bukit Mamake Kalsel, Benarkah Ada?

Asal-usul Nama Saranjana

Sumber lain yang terkait Kota Saranjana, yang membuat mitos menjadi nyata harus dimulai dari kemitosannya.

Pertama, ditinjau dari sudut pandang bahasa, nama Saranjana, Sarangjana, atau Serandjana dalam tulisan naturalis Belanda mempunyai kesamaan dengan Sarangtiung.

Wilayah Seranjana berada di selatan Pulau Laut, sedangkan daerah Sarangtiung berada di utara Pulau Laut.

Untuk menunjukkan kesamaan dan adanya hubungan perlu pendalaman. Yang pasti, tinjaun bahasa tersebut menunjukkan tempat berupa 'sarang'.

Namun, Mansyur mengatakan bahwa untuk pembuktian unsur kesejarahan dalam konteks tersebut hanya sampai di sini.

Karena, belum ada sumber yang menunjukkan hubungan kedua wilayah tersebut. Artinya pendapat tersebut hanya pencocokan atau cocoklogi yang belum mampu sampai taraf hipotesis.

Kedua, jika dibandingan dengan kosakata India, "Saranjana" berarti tanah yang diberikan.

Pendapat tersebut juga masih dalam cocoklogi. Terlebih belum pernah ditemukan peninggalan "wujud budaya" hasil Indianisasi di Pulau Laut.

Baca juga: Viral Foto Penampakan Kota Saranjana, Begini Penjelasan Teknis Fotografinya

Ketiga, berdasarkan sumber lisan warga loga dalam publikasi, "Myths in Legend of Halimun Island Kingdom in Kotabaru Regency " oleh Normasunah.

Normasunah berpendapat bahwa sesuai mitos, Gunung Saranjana adalah jelmaan dari tokoh Sambu Ranjana dalam Legenda Kerajaan Pulau Halimun.

Dalam mitos itu, Raja Pakurindang mengatakan, "Sambu Batung, engkau dan Putri Perak tinggallah di utara pulau ini. Teruskan rencanamu membuka diri dan membaur di alam nyata. Dan engkau Sambu Ranjana tinggallah di selatan, lanjutkan niatmu menutup diri. Aku merestui jalan hidup yang kalian tempuh. Namun ingat, meskipun hidup di alam berbeda, kalian harus tetap rukun. Selalu bantu-membantu dan saling mengingatkan".

Kesimpulannya, nama Sambu Ranjana tersebut kemudian mengalami 'evolusi', dalam lidah lokal pelafalan menjadi 'Saranjana'.

Dugaan Kerajaan Saranjana Asal Suku Dayak Samihim

Sementara, apabila ditelusuri keberadaan Saranjana dalam perspektif ilmiah, terdapat dugaan bahwa Saranjana adalah wilayah kekuasaan dari suku Dayak yang mendiami Pulau Laut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com